Evoting Muktamar Muhammadiyah: Cuma Butuh Dua Menit di Bilik Pemilihan; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah. Editor Mohammad Nurfatoni.
PWMU.CO – Sidang Pleno III Muktamar Ke-48 Muhammadiyah untuk memilih 13 Anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah berlangsung di Edutorium KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu (19/11/22) malam.
Para peserta dipandu menggunakan hak suaranya oleh salah satu panitia pemilih (panlih) dari atas panggung. “Delapan anggota muktamar utusan PDM Kabupaten Lamongan,” ujarnya, kemudian menegaskan, “Delapan anggota muktamar dipersilakan ke depan.”
Peserta muktamar yang dipanggil langsung mendekat ke bilik pemilihan. Mereka beranjak dari kursinya menuju bilik dengan membawa kartu pemilih untuk ditukar dengan token kepada panitia pemilih. Sesekali, panitia mengingatkan anggota muktamar untuk menyiapkan kartu pemilihnya.
Di depan 25 bilik yang masing-masing berada di sayap kanan-kiri area Edutorium UM Surakarta lantai I ada Relawan IT Persidangan MMA 48 berompi biru. Merekalah yang bertugas menjaga bilik dan kelancaran sidang. Sebanyak 75 orang yang diterjunkan malam itu berasal dari para mahasiswa UMS maupun aktivis organisasi otonom.
Sangat Mudah
Mengingat pada muktamar ini menggunakan e-voting dan e-counting, ketika para peserta menggunakan hak suaranya, angka di pojok kanan atas layar terus bergerak sesuai jumlah suara yang masuk. Sementara di tengah layar itu tampak sisa waktu terus bergerak mundur. Pada pukul 21.50 WIB sudah terkumpul 1.130 suara. Adapun waktunya tersisa 3 jam 04 menit 15 detik.
Untuk menjaga kelancaran proses sidang, ada pula Relawan IT Persidangan MMA 48. Alhasil, tak ada penumpukan peserta di depan bilik selama pemilihan berlangsung.
Saat ditemui PWMU.CO, salah satu peserta menyatakan proses evoting yang baru dia jalani berlangsung lancar. “Sangat mudah sekali. Ditempelkan token ke mesinnya, langsung muncul nama-nama calon. Lalu kita pilih, klik,” terang Sukahar, utusan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jepara.
Dalam perkiraannya, proses ini hanya butuh waktu dua menit. “Utusan-utusan PDM yang antre itu waktu di depan meja (panitia pemilih) untuk menukar token. Waktu sudah masuk ke bilik cepat,” imbuhnya.
Modern dan Tertib
Adapun Achmad Hambali dari PDM Purbalingga mengatakan, pemilihan melalui evoting sangat memudahkan. “Alhamdulillah lancar, sangat memudahkan apalagi sebelumnya saya juga sudah mengikuti simulasi. Kalau lewat evoting ini perhitungannya bisa lebih cepat. Kalau dulu, paling tidak sehari semalam karena masih manual,” tutur pria berusia 71 tahun ini.
Hasannudin Harahap, Bendahara PDM Tapanuli Selatan saat diwawancarai PWMU.CO pun mengatakan hal yang sama. “Cantik, cantik (bagus, bagus). Canggih. Sangat cepat. Aangat sedikit lah keliru atau malah tidak ada kesalahan,” ucapnya.
Saat ditanya apakah sebelumnya sudah pernah melakukan simulasi, dia mengatakan belum pernah. “Ini lebih mudah karena ada nomor dan namanya juga,” imbuhnya.
Saat ditanya, apa harapan bagi Muhammadiyah ke depan, dia berharap berkemajuan itu betul-betul terwujud dan program besok dapat dilaksanakan sesuai yang dicanangkan. “Mudah-mudahan yang terpilih adalah yang terbaik,” harapnya.
Sementara Abdul Karim Tawaulu SPd MPd, Sekretaris PDM Kota Ambon, saat ditanya proses pengalaman memilih melalui evoting pun mengaku hal yang sama. “Sangat lancar. Sistem digital ini memudahkan, dan tentu menjadi bagian dari Muhammadiyah sebagai gerakan berkemajuan. Hampir tidak ada kesulitan, tinggal memilih dan saya rasa tidak sampai satu menit memilih 13 calon yang ada,” katanya.
Hal ini sejalan dengan komentar Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Dra H Siti Noordjannah Djohantini MM MSi usai menggunakan hak pilihnya. “Lancar, bagus, modern, berkemajuan!” ujarnya kepada PWMU.CO.
Begitupula dengan proses persidangan di Aisyiyah yang telah dia datangi sebelumnya, yang juga pemilihan 13 Anggota Pimpinan Pusat Aisyiyah. “Lancar dan tertib,” terangnya. (*)
Discussion about this post