PWMU.CO – Pagi ini, Jumat (25/11/22) di SD Muhammadiyah 6 (SD Musix) Gadung Surabaya, Jawa Timur sebagaimana biasanya. Sebelum kegiatan pembelajaran di kelas, diawali dengan shalat Dhuha bersama di halaman, setelah itu dilanjutkan dengan pembelajaran di kelas.
Pagi itu, guru kelas VI Al-Hayyu Basirun tidak masuk kelas pada jam pertama, karena jadwalnya adalah Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK). Dua siswa datang terburu-buru ke ruang guru menjemput kontributor PWMU.CO ini.
“Assalaamualaikum, ayo ustadz masuk kelas dulu, sebentar aja!” ajak Gendis Sokya Nabilah Wisista dan Aisyah Zivanna Letisha El Habibie secara bersamaan.
“Kok tumben kalian jemput, kan jam pertama PJOK?” tanya Basirun, sambil tersenyum.
“Sebentar saja ustadz!” pinta Aisyah sambil menarik lengan baju Basirun.
“Ada yang pentingkah?” tanyanya.
“Ya, Ustadz. Sangat penting!” sambung Gendis, cepat.
“Baiklah..!” jawab Basirun, pendek.
Sambil beraktivitas kami menuju kelas yang berada di lantai 4. Sesampainya di depan kelas, terlihat beberapa anak mengintip kedatangan melalui kelambu jendela kelas. Tanpa pikir panjang, Basirun masuk ruang kelas dengan cepat.
“Doooor …. dooor …. door …!” Beberapa balon meletus menyemburkan potongan kertas warna-warni.
“Selamat Hari Guru, Ustadz. Semoga ustadz sehat selalu dan panjang umur!” seru siswa serempak.
Basirun terkejut bagaikan disambar petir. Dia tidak menyadari kalau hari itu peringatan Hari Guru.
“Ini hadiah untuk ustadz Basir guru tersayang kami!” kata Rahmad Santoso sambil menyerahkan tiga bingkisan, satu di antaranya disusun membentuk hati.
“Masyaallah, terima kasih anak-anak hebat. Kalian telah mengejutkan saya, jantungku hampir copot,” sambutannya sambil menerima hadiah, disambut tetawa seru dan tepuk tangan meriah dari seluruh siswa yang ada di kelas.
Tidak lama kemudian, ucapan selamat hari guru berdatangan melalui WhatsApp Grup kelas. Selanjutnya siswa mengajak untuk berfoto bersama sebagai kenang-kenangan Hari Guru tahun 2022. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.