TK Aisyiyah IV Belajar Tanggap Bencana di BPBD Kota Probolinggo; Liputan Andita Rizci Putri Hadianti, Kontributor PWMU.CO Kota Probolinggo.
PWMU.CO – TK Aisyiyah (Aisyiyah Bustanul Athfal atau ABA) IV Kota Probolinggo, Jawa Timur, melakukan Outing Class Tanggap Bencana ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jalan Mastrip Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo, Jumat (2/12/2022). Kegiatan ini diikuti oleh 91 anak kelompok A dan B. Mereka didampingi tujuh guru.
Sebelum berangkat anak-anak berdoa terlebih dahulu. Berdoa sebelum belajar, doa memohon kesehatan, doa di pagi hari, dan asmaul husna. Tepat pukul 07.30 WIB anak-anak berangkat menuju lokasi BPBD menggunakan angkutan kota (angkot).
Kepala TK Aisyiyah IV Ahmad Yani Hariyani SPd menjelaskan tujuan kegiatan ini. “Beberapa waktu ini ada banyak bencana yang menimpa kita. Baik gempa, banjir, longsor dan lainnya. Outing Class ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan sederhana kepada anak-anak tentang bencana alam,” jelasnya.
Sesampainya di lokasi anak-anak disambut dan dipandu oleh Vika Puji Damayanti. Kantor BPBD ramah kepada anak. Disediakan lima hadiah bagi anak-anak yang bisa menjawab pertanyaan. Selain itu setiap anak mendapat hadiah permen, wafer, dan coklat.
“Sebelum kami putar video, jawab dulu pertanyaan saya,” ujar Vika sapaan Staf Sekretariat Kantor BPBD itu.
“Siapa tahu apa sih bencana itu?” pancing Vika.
“Longsor,” jawab Adskhan Maulana Alfarezell dengan cepat.
Ibrahim Azkha Agustian tak mau kalah. “Gempa,” jawabnya.
“Iya ..pintar,” kata Vika.
Kemudian anak-anak disuguhi video tentang banjir, longsor, dan gempa. Lampu ruangan dimatikan sehingga suasana seperti di dalam gedung bioskop. Mereka menyimak dengan seksama.
Vika kembali melontarkan pertanyaan kepada anak-anak. “Jika ada gempa anak-anak akan sembunyi dimana?”
“Di kamar mandi,” kata Rayhan Maulana Ibrahim, siswa kelompok A1 dengan suara lantang.
Kuis terakhir yang diajukan Vika tentang isi “tas siaga” yang ada dalam video gempa. “Apa saja isi tas siaga ya…?” tanya perempuan tinggi itu. Adskhan Maulana Alfarezell cepat mengangkat jarinya dan maju ke depan untuk menjawab pertanyaan.
“Senter, baterai cadangan, beras, kotak P3K, selimut.” Sebatang coklat diberikan kepada Ezell, sapaan anak kelompok B2 itu. Dia pun tersenyum.
Praktik Tanggap Bencana
Sesi pengetahuan dan kuis berakhir. Anak-anak dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok A mendengarkan penjelasan alat-alat penyelamatan korban bencana dan praktik naik perahu karet yang dipandu oleh Rahmad Beny Afandi.
Ada perahu karet, pelampung, dayung, helm, sepatu, gergaji mesin, pengait benda. Banyak respon seru dan lucu saat anak-anak mendengarkan penjelasan Beny.
“Siapa tahu apa guna benda ini?” tanya Beny sambil mengangkat helm warna oranye.
Kontan Gavriel Caesar Aldebara menjawab. “Biar kepala tidak bendul,” jawab Gavriel cepat. Seketika teman-teman kelompok B dan pemandu tertawa terbahak-bahak.
Kelompok B belajar di ruangan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) yang didampingi oleh Yudha Arisandi. Ruangan ini penuh data keadaan cuaca yang terpampang pada lima layar monitor. Masing-masing layar monitor memilki fungsi berbeda.
Saat Yudha menjelaskan kepada anak-anak mengenai suhu di Kota Probolinggo saat ini mencapai angka 29˚ Celsius.
Tiba-tiba Ezell menyelutuk, “Makanya sumuk.”
Izza El Mila, koordinator kegiatan ini, mengatakan sangat senang dan bangga dengan anak-anak yang antusias mengikuti setiap materi yang diberikan.
“Sungguh mengesankan anak-anak ini. Setiap pertanyaan pemandu dijawab dengan percaya diri. Outing ini melatih aspek pertumbuhan dan perkembangan anak,” kata Bunda El, sapaannya.
Di akhir acara BPBD memberikan 144 batang sabun mandi, 24 sabun cair, 100 handsnitiserm, dan 500 masker yang diserahkan kepada kepala sekolah.
“Anak saya Muhammad Salman Al-Farisi semalam bilang tidak mau ikut outing ini. Alhamdulillah akhirnya dia mau mengikuti. Ternyata dia banyak bercerita tidak boleh membuang sampah sembarangan. Bisa juga bercerita tentang gempa. Outing Class ini bagus untuk menambah pengetahuan anak,” ujar Ida Diah Hanifah
Tepat pukul 09.30 WIB anak-anak menaiki angkutan dan kembali ke sekolah. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post