Antusiasme Siswa SD Musix Berwirausaha di Entrepreneur Day; Liputan Kontributor PWMU.CO Surabaya Basirun
PWMU.CO – Pekan sumatif akhir semester (SAS) I SD Muhammadiyah 6 Gadung (SD Musix) Surabaya yang berlangsung 1-8 Desember 2022 telah berakhir. Artinya, kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas telah usai.
Untuk mengisi waktu kosong menjelang hari penerimaan rapot, sekolah menggelar entrepreneur days selama empat hari (13-16/12/2022) pukul 08.00-12.00 WIB. “Kegiatan ini bertujuan mengajarkan, mengenalkan, dan melatih para siswa untuk berwirausaha,” kata Munahar SHI MPd, sang kepala sekolah.
Dalam hal ini, anggota Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur itu memberikan kepercayaan kepada Fara Alvioreta SPd–pengajar kelas I ICP–menjadi ketua panitia. Farah–panggilan akrabnya–menerangkan, pihaknya memberi kesempatan seluruh siswa ikut ambil peran sehingga mengatur jadwalnya sedemikian rupa.
“Tanggal 13 Desember 2022 kelas I dan IV, tanggal 14 kelas II dan V, sedangkan tanggal 15 giliran kelas III dan VI,” jelasnya.
Bukan hanya jadwal yang diatur, tetapi juga menu yang akan dijual. “Menu-menu yang akan dijual sengaja kita tentukan, agar semakin banyak minat para siswa untuk meramaikan ajang ini,” tambahnya.
Setiap kelas menjual tiga jenis makanan dan minuman dengan jumlah maksimal 10 biji. Harganya berkisar Rp 1-5 ribu. Dari keuntungan hasil penjualan, 10 persen diinfakkan untuk LazismuKid’s SD Musix. “Dengan demikian akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk ikut serta menjadi calon pengusaha,” imbuhnya.
Antusiasme Siswa
Di hari pertama entrepreneur day, siswa kelas I dan IV sejak pagi sibuk dengan barang dagangannya masing-masing. Mereka yang telah berkelompok 5-10 anak berkolaborasi untuk menentukan uang iuran modal dagang.
Setelah sholat dhuha, masing-masing kelompok wirausaha ini telah siap di lapak masing-masing untuk menjajakan dagangannya. “Wah, pintarnya anak-anak ini! Seperti seorang pedagang beneran, mereka pandai menjajakan barang dagangannya,” celetuk Anisa Herwati SPd, guru bahasa Inggris yang mengunjungi lapak para siswa.
“Ustadz, beli dong roti bakar dan teh herbalnya! Menyehatkan lho, Ustadz,” ujar Ghaitsa Nadzwa Adzkiyah kepada Basirun, guru lain yang lewat dekat lapaknya.
“Oh, ada teh herbal. Berapa ini harganya?”
“Cuma Rp 3 ribu saja ustadz. Sangat murah lho, Ustadz!” rayu Ghaitsa.
“Ada yang lain?” tanya Basirun sambil melihat-lihat dagangannya. “Nah, kalau yang ini berapa?” tanya pria itu sambil menunjuk risoles mayo.
“Kalau yang ini Rp 2 ribu saja Ustadz,” jawabnya. Setelah Basirun memutuskan beli risoles itu, Ghaitsa lantas berterima kasih.
Semakin siang, suasana semakin ramai. Terdengarlah suara lantang, “Alhamdulillah Ustadzah, punyaku sudah habis!” seru Muhammad Ahza Danish kelas I A. Dia menunjukkan termos es permen kepada Chatarina Lestari SPd guru kelasnya.
“Alhamdulillah, kamu hebat! Hari ini menjadi seorang wirausaha!” puji Katrin, sapaannya, sambil mengacungkan jempol. “Kamu dapat uang berapa, Danish?”
“Alhamdulillah, hari ini saya medapat uang Rp 50 ribu, Ustadzah.”
“Untuk apa uangnya?” lanjut wanita yang tinggal di Gedangan Sidoarjo ini. “Insyaallah akan ditabung Ustadzah,” jawabnya tegas.
Akhirnya Katrin mendoakan, semoga kelak Danish menjadi seorang pengusaha sukses. Katrin pun membantu siswanya membersihkan lapak. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni/SN