Musyda dan Ruang Elite PDM oleh Abu Nasir, Ketua PDM Kota Pasuruan
PWMU.CO– Musyda Muhammadiyah di Jawa Timur kali ini luar biasa. Banyak hal mewarnai gelaran lima tahunan di tingkat daerah pasca Musywil dan muktamar akhir tahun 2022 lalu. PDM-PDM menunjukkan spirit tinggi seolah berlomba menunjukkan yang terbaik mulai penyelenggaraan, sajian agenda, figur-figur pimpinan hingga logo-logonya.
Muktamar dan musyawarah wilayah yang dilaksanakan bulan November dan Desember 2022 berdampak signifikan terhadap pimpinan Muhammadiyah di daerah yang berbasis cabang dan ranting. Mereka seperti terbawa virus kebesaran dan kemeriahan penyelenggaraan rapat tertinggi di tingkat nasional dan provinsi itu.
Muktamar dengan kemegahannya telah mampu memompa semangat dan mengangkat moral pimpinan dan warga persyarikatan. Dua momen berkelas itu menyadarkan Muhammadiyah merupakan organisasi besar yang memiliki peradabannya dan kebudayaan sendiri.
Di tengah menguatnya disparitas sosial politik kebangsaan Muhammadiyah menawarkan oase Islam berkemajuan yang segar, luwes, dan bercita rasa dunia. Kesan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam internasional sangat terasa.
Akar internasionalisasi Muhammadiyah itu sebagaimana dikatakan Ketua Umum PP Prof Dr Haedar Nashir sejatinya telah terpantik secara personal melalui persinggungan Kiai Ahmad Dahlan dengan pemikiran Abduh, seorang pemikir pembaharu Mesir.
Muktamar bukan saja sekadar formalitas event lima tahunan, lebih dari itu ia menabalkan jati diri Muhammadiyah sebagai gerakan intelektual dan amaliah aktual melalui jargon _rahmatan lil alamiin_yang tengah memperluas jaringan global.
Keberadaan 20 PCIM di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Ingris, Belanda, Jerman hingga menjangkau wilayah Timur Tengah dan Asia mendorong Muhammadiyah semakin eksis dalam dialog internasional tentang isu perdamaian, pendidikan dan sosial melalui forum USAID, AusAID, Muslim Aid, Unicef, Bill and Melinda Gate, Asian Muslim Charity Foundation (AMCF), member of International Contact Group (ICG) untuk proses perdamaian di Filipina Selatan, konflik di Afrika Tengah dan kerja sama dengan Southern Border Authority di Thailand selatan.
Muhammadiyah juga terlibat dalam misi kemanusiaan Palestina, Filipina dan Bangladesh serta baru-baru ini dalam bencana di Turki dan Suriah. Sederet gerakan internasional ini menjadikan Muhammadiyah sebagai anggota permanen consultative member of ESOCOC , lembaga sosial dan ekonomi PBB.
Dinamika Musyawarah Wilayah juga berkontribusi besar terhadap tingginya gairah dan ghirah bermuhammadiyah, terlepas dari isu paket-paketan yang sempat mereduksi kegembiraan serta kemeriahan Musywil. Event Musywil Jatim merupakan antitesis bagi pandangan orang tentang Muhammadiyah anti budaya dan anti pemerintah melalui kerja sama apik dan harmoni di antara komponen masyarakat luas dan anak bangsa.
Dua ritual akbar pasca pandemi itu telah menyadarkan kita betapa Muhammadiyah bukan sekadar ormas. Ia adalah entitas dengan ide besar, narasi dan peradaban dunia yang tidak bisa dikelola secara main-main dan ala kadarnya!
Ruang Elite PDM
Perlunya sirkulasi dan peremajaan pimpinan Muhammadiyah menguat bersamaan dengan menggemanya isu darah segar sejak menjelang muktamar ke 48 di Surakarta dan menular hingga Musywil Jatim.
Meskipun konsepsi darah segar masih menimbulkan perdebatan namun secara esensial isu ini melahirkan spirit penting bagi munculnya wajah baru di jajaran pimpinan Muhammadiyah di seluruh tingkatan.
Kesadaran bahwa Muhammadiyah ormas besar yang sedang hidup di tengah arus disrupsi dan masyarakat 5.0 meniscayakan pola kepemimpinan adaptif dan responsif. Dibutuhkan gerakan transformatif untuk menghadapinya.
Hadirnya wajah-wajah baru diasumsikan mampu mengerek Muhammadiyah ke kancah pergulatan pemikiran dan aktivitas baru sesuai kebutuhan zaman. Darah segar dalam konsepsi ini diharapkan memproduksi gagasan segar yang mampu mendinamisasi sumber daya persyarikatan.
Resonansi isu darah segar membuka ruang bagi siklus ruling elite Muhammadiyah sampai ke daerah sehingga bermunculan wajah-wajah baru di jajaran elite PDM yang ditunjukkan oleh kemeriahan dan kehebohan musyda.
Peran PWMU.CO
Hebohnya Musyda juga tidak lepas dari peran PWMU.CO sebagai media mainstream PWM Jatim.
Media online ini secara luar biasa mampu menyerap dan menyajikan berita Muktamar, Musywil dan Musyda hari-hari ini secara hour by hour setiap agenda. Hampir tak ada acara yang luput dari berita PWMU.CO.
Kontributor PWMU.CO di daerah bergerak sat-set wat-wet secepat gerakan jajaran editornya. Melalui PWMU.CO kita seolah berada di arena gelaran Musyda setiap daerah.
Di saat yang sama pembaca PWMU.CO secara aktif mengikuti perkembangan berita tersebut sebagai bagian dari bentuk keterikatan dan kesamaan visi persyarikatan sehingga hampir setiap saat di laman utama media berita PWMU.CO bisa viral.
Perkembangan ini cukup menggembirakan karena menandakan kesadaran literatif warga dan pimpinan Muhammadiyah sudah mulai tinggi sehingga mampu mengerek media Muhammadiyah dari dasar sumur ke permukaannya.
Di sisi lain sebagai PWMU.CO telah menjalankan perannya secara efektif dan optimal sebagai sarana penyampaian informasi secara cepat dan tidak terbatas ruang waktu.
Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post