Tempat Pengasuhan Anak Inovatif Dinar Nasyiah Bojonegoro Ikuti Akreditasi; Liputan Cebeng Alhudayatul Ustadza
PWMU.CO – Tempat Pengasuhan Anak (TPA) Inovatif Dinar Nasyiah mengikuti kegiatan akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Non Formal, Sabtu (15/4/2023).
Asesor BAN PAUD PNF Ir Herry Setyo Utomo MPd dan Muhammad Yusuf SPd MM yang telah hadir di TPA Inovatif Dinar Nasyiah di Jalan Kolonel Sugiyono Gang Cucak Rowo sejak pukul 07.00 disambut kepada sekolah, dewan guru, dan anggota PDNA.
Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Siti Istianawati SPd hadir mendampingi kegiatan visitasi ini. Dia menyampaikan lembaga ini adalah amal usaha Nasyiatul Aisyiyah tingkat daerah yang dikelola Departemen Dikdasmen untuk menebar manfaat di masyarakat.
Penilik PAUD Kabupaten Bojonegoro, H Thoha SAg menyampaikan, “Penilaian ini membutuhkan proses yang lama. Hari ini, hari kelima atau terakhir menuju sempurna. Sabar ya Bu, tak perlu tegang, terutama para pengelola maupun guru lainnya,” ujarnya.
“Kami telah membimbing lembaga, Bapak, kemungkinan ada kekurangan, mohon arahan. Kadang momong anak kecil pekerjaan kelendran. Mohon bimbingan agar menjadi PAUD yang berkualitas,” ujarnya pada asesor.
Dia menjelaskan, Bojonegoro terdiri dari 65 lembaga KB (kelompok bermain, TPA (taman pengasuhan anak), dan SPS (satuan PAUD sejenis), yang telah akreditasi belum ada separuh.
“Kami mendorong pada satuan pendidikan untuk segera akreditasi. Manakala sejak hari pertama ada tutur kata dan tingkah laku yang kurang berkenan, mohon maaf. Selamat jalan bertemu keluarga di Gresik. Tetap sehat dan selalu bahagia,” katanya.
Beberapa Tahapan Akreditasi
Muhammad Yusuf, sang assesor, menyampaikan, “Kami berdua ditugaskan untuk proses visitasi karena lembaga sudah mengikuti beberapa tahapan. Pertama KPA di Sispena 31, penilaian lancar ya, standar yang kurang perlu pembenahan.”
“Kedua, visitasi maksimal 8 jam. Seandainya bisa lebih cepat lebih bagus. Ikan sepat, ikan gabus, ikan lele. Makin cepat makin bagus, tak perlu bertele-tele,” imbuhnya. “Ketiga, validasi penentuan nilai A atau B atau seterusnya. Didukung perencanaan dan pembiasaan yang ada.”
Dalam proses visitasi nanti, sambungnya, beberapa sudah kami pantau proses pembelajarannya. Bilamana belum terpenuhi kami akan memberi kesempatan pada satuan ini untuk melengkapi. Beberapa sudah kami nilai, dokumen yang disuguhkan kami sudah nilai berupa administrasi, foto, video, dokumen, wawancara walimurid, paguyuban atau komite bisa jadi pendukung.
“RPH (rencana pembelajaran harian) masukkan dokumen. Respon anak seperti apa, bisa disajikan dalam bentuk data. Jika tak ada dikhawatirkan mengurangi validitas dalam penilaian. Maka sajikan semua seperti pengajaran sebuah kegiatan di lembaga,” pintanya.
“Terima kasih kami diterima dengan baik, mohon kerjasama untuk melengkapi visitasi ini agar lengkap dan mendapat hasil baik,” tambah dia.
Penutupan visitasi akreditasi dilaksanakan sebelum adzan Ashar berkumandang. Para asesor berpesan akreditasi dilaksanakan agar lembaga tertib dalam administrasi pembelajaran, dan memvalidasikan data yang dikirim dengan apa yang ada di lapangan.
Selain itu lembaga yang telah terakreditasi juga akan memiliki nilai kepercayaan lebih di masyarakat. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post