PWMU.CO – Tuhan menciptakan manusia dan menempatkannya sebagai makhluk yang memiliki martabat yang lebih dari makhluk lainnya. Karena manusia adalah makhluk berakal. Namun demikian, martabat manusia itu membutuhkan pemeliharaan dan penguatan.
Pernyataan itu disampaikan Ketua Majelis Hukum dan HAM Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik Drs Toha Mahsun MPdi pada acara Silaturrahim dan Bakti Sosial dalam rangka Milad Aisyiyah ke-100 Miladiyah yang diadakan Pimpinan Ranting Aisyiah (PRA) Sidokumpul, di Gedung Panti, Jalan Ikan Gurami BP Kulon Gresik, Jumat (28/7).
(Baca: Kepedulian Aisyiyah Gresik pada Ibu-Ibu Lansia Dhuafa)
Agama Islam, katanya, sangat menjunjung tinggi kehormatan dan martabat manusia itu. Jadi sangat tidak beralasan jika ada yang mengatakan Islam itu rasis dan anti-HAM. Beberapa bukti dikemukakan Toha untuk mendukung pernyataannya itu. Pertama, dalam Islam tidak ada paksaan dalam beragama. “Kebebasan agama adalah salah satu hak yang paling asasi di antara hak-hak asasi manusia, karena kebebasan beragama itu langsung bersumber kepada martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan,” terangnya.
Kedua, dalam Islam nyawa manusia sangat dihargai. “Dalam Islam nyawa manusia dipandang suci oleh Alquran. Hak hidup adalah hak asasi manusi yang paling utama bagi manusia,” ungkap Toha. Menurutnya, perlindungan hukum Islam terhadap hak hidup manusia dapat dilihat dari ketentuan syariat yang menjunjung tinggi darah dan nyawa manusia melalui larangan membunuh, ketentuan qishas, dan larangan bunuh diri.
Ketiga, Islam mengajarkan umatnya untuk menjaga lidah. “Artinya tidak boleh menyakiti orang lain, meskipun hanya melalui kata-kata. Bahkan diam lebih dianjurkan dari pada berkata-kata buruk,” ujarnya.
(Baca juga: Terobosan Aisyiyah Gresik untuk Kembangkan Koperasi BUEKA As-Sakinah)
Bukti keempat, papar Toha, wanita dalam Islam memiliki kedudukan yang sangat terhormat. “Selain itu wanita-wanita dalam Islam mendapat perlindungan yang selayaknya,” tutur Ketua Badan Penanggulangan dan Pencegahan Narkoba (BP2N) PDM Gresik itu.
Kelima, dorogan kepedulian si kaya pada si miskin juga membuktikan bahwa Islam memuliakan manusia. “Zakat, infak, dan shadaqah, adalah pranata-pranata yang memungkinakan kaum lemah mendapat perhatian yang memadai dalam Islam,” jelas Toha.
Keenam, Islam memandang bahwa manusia memiliki derajat yang sama. Kemualian bukan ditentukan oleh warna kulit, ras, jenis kelamin, suku bangsa. “Tetapi kemuliaan itu didasarkan derajat ketakwaannya kepada Allah,” jelasnya.
Toha menjelaskan Alquran dan Alhadits sebagai pedoman hukum Islam mengatur secara detail bagaimana hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia. “Hal itu dimaksudkan supaya perlilaku manusia tidak melenceng. Seorang muslim tiap kesempatan dan tiap waktu selalu terikat dengan agamanya. Hal ini memerlihatkan bahwa hubungan antara tuhan dan manusia adalah hubungan yang terus menerus dan terjadi setiap tarikan nafas,” ungkap Toha.
Setelah menyampaikan tausiyah dengan tema Kehormatan dan Martabat Umat Manusia, Berkiprah Memajukan Bangsa, Toha berpesan kepada PRM Sidokumpul agar meningkatkan kiprahnya untuk kemaslahatan umat. “Harus produktif, tolensan, dan menghargai sesama,” pesannya.
(Baca: Kata Mubalighah Aisyiyah tentang 5 Bentuk Kasih Sayang Orangtua pada Anaknya)
Sebelum tausiah kegiatan diawali dengan bakti sosial berupa pengobatan gratis, bekerjasama dengan RS Muhammadiyah Gresik. Ketua PRA Sidokumpul Hj Ning Libanun mengatakan Aisyah siap untuk berkiprah memajukan bangsa yaitu dengan cara terus-menerus melaksanakan amar makruf nahi mungkar di lingkungan sehingga memberi manfaat untuk sesama.
Ketua Panitia Hj Suryana AMK menuturkan acara silaturrahim ini tidak hanya untuk meningkatkan iman dan takwa kepada Allah tetapi menjadi ajang berbagi kepada sesama. “Saat ini kita bisa membagi bingkisan pada 20 dhuafa dan pengobatan pada 50 orang. Ke depan perlu ditingkatkan lagi,” ujarnya. (Ian/Rozak)
Discussion about this post