PWMU.CO – Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mendelegasikan lima mahasiswanya ikut Olimpiade Mahasiswa Asosiasi Psikologi Perguruan Tinggi Muhammadiyah (APSI PTM) se-Indonesia. Kegiatan yang diselenggarakan di Universitas Aisyiyah (UNISA) Jogjakarta, Sabtu (18/11/2017) ini, diikuti 19 PTM.
Ada empat lomba dikompetisikan, yakni Psycho Story, Psycho Poster, Psycho Debat, dan Psycho Paper. Lintang Dyah Puspita, salah satu peserta dari Umsida, meraih juara ketiga Psycho Story. Juara pertama direbut Universitas Muhammadiyah Bandung dan juara kedua dari Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam Psycho Story, Lintang mengambil tema “Peran Lingkungan dalam Kesejahteraan Anak”. Ia memberi judul ”Rumahku Surgaku, Keluargaku Cerminan Bangsaku.”
“Saya ambil tema itu sebagai bahan Psycho Story karena keluarga adalah lingkungan pertama yang dikenal anak,” katanya.
Menurut dia, tidak semua orang tua mengerti pentingnya lingkungan keluarga dan kehadiran mereka di sisi anak-anaknya. Begitu juga dengan pemilihan materi dalam foto di Psycho Story.
Lintang juga menjelaskan tentang pentingnya orang tua membacakan dongeng buat anak-anaknya. Ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan dia melihat bahan ajar dan bermain yang dikonsumsi anak-anak sekarang cenderung ngawur.
“Banyak manfaat dalam sebuah dongeng untuk perkembangan dan emosi seorang anak,” jelas dia.
Di akhir Psycho Story, Lintang mengatakan bahwa keluarga yang dapat menciptakan surga dalam rumah akan mempunyai anak-anak yang bahagia dan sejahtera.
“Keluarga merupakan cerminan suatu bangsa. Anak anak merupakan kunci dari peradaban dan masa depan suatu bangsa,” tandas Lintang yang mengaitkan karyanya bertepatan pada Hari Anak Sedunia 20 November.
Sebelum ikut lomba, Lintang harus melakukan beberapa kali revisi naskah, mengambil banyak angle foto, dan latihan berulang-ulang untuk presentasi. Dia sangat bersyukur dan mengucapkan terima kasih atas dukungan dan doa dari dosen pembimbing, dosen wali, dan teman-temannya.
Lintang juga mengaku sempat down. Pasalnya, saat technical meeting (TM), panitia memutuskan mengurangi waktu presentasi dari 10 menit menjadi 5 menit. Saat itu juga ia memangkas materi dan disesuaikan dengan waktu yang ditentukan panitia.
Hasilnya, Lintang berhasil menjawab semua pertanyaan dari juri dengan baik saat presentasi. “Saya percaya usaha tidak akan mengkhianati hasil,” cetus perempuan berjilbab ini.
Dia berharap, ke depan dapat menjadi lebih baik lagi. “Semangat untuk teman-teman yang lain meski belum juara. Usaha keras dan kemauan kalian adalah juaranya. Semoga ke depan, Fakultas Psikologi Umsida makin berjaya,” pungkas Lintang. (mut/dian/yud)
Discussion about this post