PWMU.CO – Apa yang terjadi jika murid-murid taman kanak-kanak (TK) berlatih Tapak Suci? Tentu butuh ekstra-kesabaran bagi pelatihnya.
Seperti yang dialami M. Khoirul Anwar saat menjadi pelatih seni bela diri milik Muhammadiyah itu di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 36, Jalan Sawit No. 4 Perumahan Pongangan Indah, Gresik, Jumat (1/2/18).
Dengan penuh kesabaran dia mengajari berbagai ‘jurus’ pada anak-anak kecil itu. Bahkan saat beberapa anak menggodanya, pelatih dengan sabuk biru melati satu ini pun hanya tersenyum.
“Melatih anak-anak itu adalah pengalaman yang luar biasa. Melatih yang sudah besar itu biasa. Tapi kalau melatih anak-anak harus ekstra-sabar. Di sini melatih kesabaran pelatih juga,” ujar Khoirul yang juga melatih di MTs dan MI Muhammadiyah Desa Wotan, Kecamatan Panceng, Gresik.
Dia menjelaskan, secara daya tangkap anak-anak masih menganggap latihan itu bermain belaka. “Kita tidak bisa memaksakan kepada anak-anak untuk mengikuti latihan sesuai kurikulum,” ujarnya.
Sebab, tambahnya, mulai kelas 3 SD ke bawah masih dalam tahap permainan, fleksibilitas, dan kelincahan.
Pelatih yang juga mengajar ekskul di MTs dan MA Muhammadiyah Desa Ngimbo, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik ini menyampaikan bahwa anak-anak TK mau mengikuti olahraga ini saja sudah bagus.
“Andaikan ada perlombaan dan mereka menang berarti suatu nilai plus,” tuturnya.
Selain Tapak Suci, ekskul lainnya di TK ABA 36 PPI adalah menggambar, menari, renang, komputer, dan drumband. (Anik)
Discussion about this post