PWMU.CO – “Haduh, apa ya? Ehm, perbedaan musim,” jawab Arkan ketika ditanya akibat revolusi Bumi. Pemilik nama lengkap Arkan Naufal Satyadharma ini gelagapan saat menunjukkan peristiwa akibat revolusi Bumi menggunakan operon tata surya, Kamis (15/3/18).
Dalam ujian praktik Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) itu, siswa Kelas VI SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik ini mengaku grogi melihat berbagai alat peraga laboratorium.
“Padahal tadi udah semangat saat ambil undian, seneng dapat materi revolusi Bumi dan Bulan. Entah kenapa pas di depan operon kok langsung hilang semua hafalannya,” ungkapnya malu-malu.
Siswa yang biasa disapa Arkan ini menyampaikan kesulitannya membedakan peristiwa akibat revolusi dan rotasi Bumi.
“Kadang masih terbalik antara akibat rotasi Bumi dengan revolusinya. Terutama yang terjadinya siang malam dan perbedaan lamanya siang malam. Haduuuh, bingung pokoknya” keluh Arkan.
Senada dengan itu, penguji ujian praktik IPA Ria Eka Lestari menegaskan materi gerakan Bumi dan Bulan sengaja dipilih sebagai salah satu materi dalam ujian praktik meskipun sulit bagi siswa.
“Pertimbangan kami adalah materi ini masuk dalam kisi-kisi Ujian Sekolah Berstandar Nasional atau USBN tahun 2018. Karena itulah, dengan memasukkannya dalam ujian praktik, anak-anak akan belajar dan membaca berulang-ulang,” tuturnya.
Dia melanjutkan, dengan begitu akan mendukung pemahaman siswa tentang materi yang berkaitan.
“Ya tentunya kami berharap, ujian praktik ini berimbas pada nilai USBN anak-anak. Jadi belajarnya sekalian, tidak terpisah sendiri-sendiri,” pesannya. (Rel)
Discussion about this post