PWMU.CO-Lazismu itu ibaratnya sniper karena Lazismu selalu sigap bekerja menjadi juru tembak Muhammadiyah yang profesional dalam hal pentasyarufan dana zakat, infak, shodaqoh dan kemanusiaan (Ziska).
“Seorang sniper itu tupoksinya ya menembak. Jadi Lazismu bekerjanya ya menembak. Intinya tembak dulu, soal nanti meleset dan muncul kritik atau lainnya, itu jadi urusan belakangan,” kata Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Probolinggo Muhammad Fadlal SH, Jumat (30/3/2018).
Fadlal mengatakan hal itu saat pembukaan acara Diklat Amil, Rakorsus dan Tour de Baksos Lazismu Jawa Timur dihelat di halaman Kantor Layanan Lazismu Probolinggo yang lokasinya berada di Perumahan Semampir Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.
Fadlal menerangkan, sebagai juru tembak Muhammadiyah yang profesional, kiprah Lazismu tentu tidak lepas dari kritik. Bahkan, ada segelintir warga maupun pimpinan persyarikatan, khususnya di Probolinggo, yang belum paham dan salah komunikasi terkait keberadaan Lazismu.
“Soal penyebutan organisasi dengan persyarikatan saja kadang muncul masalah,” keluhnya. Tapi, Fadlal mengingatkan, kita tidak boleh alergi terhadap kritik. Sebab, kritik itu adalah bagian dari dinamika dalam menggerakkan roda persyarikatan. “Dikritik itu biasa,” tegasnya.
Di akhir sambutannya, Fadlal tak lupa menyampaikan terima kasih kepada Lazismu Jatim ataupun Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim karena telah banyak mendukung berbagai kegiatan dakwah Muhammadiyah di Kabupaten Probolinggo.
Bahkan, lanjut dia, berkat dukungan dari Lazismu Jatim lahirlah kantor layanan Lazismu Kabupaten Probolinggo yang hari ini diresmikan. “Sekali lagi, kami atas nama PDM Kabupaten Probolinggo menyampaikan terima kasih atas support yang diberikan Lazismu PWM Jatim ini,” tandasnya. (Aan Haryanto)
Discussion about this post