PWMU.CO– Merencanakan kaya itu harus spesifik dan detail. Misalnya, saya ingin punya uang sepuluh ribu dollar AS. Tujuan yang jelas seperti ini gampang mengukurnya.
Hal itu dipaparkan Principal Consultant Irsyad Trust Mohamed Hafiz bin Othman di Grand Whiz Hotel, Trawas, Mojokerto, Rabu (11/4/18).
Dia menyampaikan itu dalam forum International Training on Education – Training of Trainer (TOT) for Islamic Education Leaders yang diselenggarakan Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.
Hafiz mengenalkan konsep SMART yang dia pakai untuk menganalisis perkembangan organisasi mencapai tujuan. “SMART consist of 5 meaningful words, ” ungkap Hafiz.
SMART, sambungnya, terdiri dari lima kata yaitu Specific, Measurable, Attainable, Relevant, dan Time – Bound.
Hafiz menegaskan, setiap goal atau tujuan harus disebutkan spesifik, jangan hanya bersifat umum. “I want to be rich person, is not specific. We have to make more detail,” tegas Hafiz.
Dia mencontohkan yang detail dan spesifik itu,”I want to have ten millions US dollars, that is more specific.”
Jadi, sambung dia, sebuah tujuan institusi dapat diraih dengan mudah jika menggunakan perencanaan yang baik, spesifik, dan detail.
“The second is Measurable,” kata Hafiz. Measurable artinya bisa diukur. Setiap tujuan harus memiliki kriteria untuk mengukur proses. Setiap progres dari tujuan harus bisa diukur.
Ketiga, kata dia, kita harus merumuskan tujuan make the achievable goals. Itulah yang disebut Attainable. Tujuan yang bisa dicapai.
Keempat, rumuskan target yang relevan. Jika tercapai akan membuat organisasi lebih maju.
“The last but not least is Time-bound, papar Hafizh. Kapan tujuan yang telah ditentukan untuk tercapai.
Untuk memahamkan konsep SMART, peserta diminta untuk membuat sebuah program yang disertai dua strategi dan beberapa taktik.
Sebelum peserta mengerjakan ia memberi penjelasan, strategi adalah merencanakan sesuatu dengan benar, sedangkan taktik adalah melakukan sesuatu yang benar.
Ketika taktik ditulis detail, sambungnya, yang memuat apa, siapa dan kapan akan mempermudah pencapaian tujuan.
Pada saat pembahasan, Hafiz memeriksa satu per satu dari pekerjaan grup. “Nah, ini kurang SMART, ” ungkap Hafiz.
Taktik yang SMART harus detail dengan nama penanggung jawab dan tanggal pelaksanaan.
“Taktik yang sudah detail bisa dibuat menjadi Tactics Board, sehingga bisa diketahui target pencapaian tujuan,” tegas Hafiz.
Mengakhiri paparannya ia berharap peserta bisa menerapkan pembuatan tujuan dengan konsep SMART yang benar. Lantas melaksanakan pencapaian tujuan dengan benar sehingga target yang sudah dibuat bisa tercapai. (Puspitorini)
Discussion about this post