PWMU.CO-Suasana Aula AR Fachrudin Smamda Sidoarjo, Kamis (10/5/2018) siang tadi mendadak senyap. Semua mata tertuju ke panggung berukuran 10 m x 5 m. Seakan tersihir oleh dua anak berbaju merah berselempang kuning dibalut kain songket keemasan yang sedang membungkuk berjajar.
Dalam sekejap mata tiba-tiba berkelebat bayangan merah melompat di atas dua anak membungkuk tadi. Langsung berguling dan tegak berdiri kembali.
Tak pelak tepuk tangan bergemuruh di ruangn itu. Eit… belum selesai gemuruh tepuk tangan, muncul lagi anak-anak Tapak Suci naik sepeda dari ujung dan berhenti di ujung seberang. Berputar berbalik arah, ambil ancang-ancang. Suasana kembali senyap. Hadirin tertegun, menunggu atraksi apa lagi yang akan disuguhkan.
Tiba-tiba pengendara sepeda melesat bagai anak panah bersamaan dengan seseorang yang berlari dari arah berlawanan seakan menabrakkan diri kepengendara sepeda. Sedetik lagi tabrakan akan terjadi, tiba-tiba anak yang berlari itu melenting tinggi, meloncat di atas pengendara sepeda, lalu berguling dan berdiri tegak.
Tepuk tangan kembali bergemuruh seakan hendak meruntuhkan gedung berukuran 40×50. Luar biasa. Itulah jurus loncat harimau Tapak Suci Putra Muhammadiyah yang diperagakan oleh Hilman Cahya Kurnia kelas 5 Ali dan Falix Faiz Al Fath kelas 1 Ali dalam acara Wisuda SD Muhammadiyah 1 Sidoarjo (Muhida).
“Mereka baru latihan lima kali pertemuan, namun mereka memiliki dasar yang bagus sehingga langsung bisa,” ujar Elly Setiawan Budi AMa KDa, pembina Tapak Suci Muhida.
Hal itu tidak berlebihan karena Hilman sudah langganan juara seni bela diri. Juara 1 seni ganda Berlian Open di Gresik, juara 1 seni ganda O2SN Sidoarjo, juara 1 seni tunggal seleksi PORSD Sidoarjo, dan juara 2 kelas C Sepanjang Championship. “Semua yang tampil tadi merupakan para juara di berbagai even. Jogja Nasional Open, Unair National Championship, Unej National Championship, Umsida Regional Championship, ” tegas kader Tapak Suci sabuk biru ini.
Selain tampilan jurus loncat harimau juga diperagakan jurus kipas. Jurus andalan TS Muhida ini dimainkan oleh Effrien Sheilla Tabitha Amorez kelas 5 Utsman, Nayla Kanza Putri Hermanda kelas 5 Hamzah, dan Neriana Putri Nugraha kelas 5 Utsman.
Tiga bidadari Muhida ini menyajikan jurus kipas begitu atraktif, kompak. Laksana pemain kungfu dari kuil shaolin, ketiganya fasih memainkan kipas, memutar, meliuk, bahkan menyabet sambil membuka dan menutup kipas.
Tak kalah heboh penampilan seni ganda yang dimainkan oleh Shalma Adellia Zachrine kelas 4 Hamzah dan Alfurqonee Maharani Rezky Adynur kelas 4 Umar. Walau goloknya sempat ketinggalan ketika datang saat pagi di Smamda, justru permainan goloknya begitu alami. Sabetan-sabetannya mengiris hati membuat para penonton bergidik. Para pendekar muda telah lahir dari Smamda. Bangkit dan terus semangat membela kebenaran. (Ernam)