PWMU.CO-Kemajuan yang dicapai Malaysia ternyata tidak lepas dari Indonesia. Paling tidak, itu terlihat dari pengakuan Ustadz Husnan Wadi. Dengan mengutip pernyataan pendiri Universitas Putra Malaysia (UPM) Dr Abdur Rahman, Husnan berkisah bahwa pihak kerajaan Malaysia pada 1969 mengirim 25 mahasiswa ke Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta dan indekos di kampung Mantri Jeron Jogjakarta.
“Sekitar tahun 1975 ke-25 mahasiswa Malaysia lulus dan kembali ke negeri mereka,” kisah Husnan.
Dari tahun itulah, lanjut dia, Dr Abdur Rahman mengrmbangkan pendidikan berbasis al Qur’an dan mendirikan Universitas Putra Malaysia (UPM) dan Panti Asuhan diberi nama Pusat Kanak-kanak Yatim Miskin Rukayah. Isteri Dr Abdur Rahman sangat mendukung perjuangan suaminya dan menyelesaikan S-3 di Inggris. Sambil mengajak ustadz Husnan Wadi, Dr Abdur Rahman mengelilingi UPM, walaupun saat ini Dr Abdur Rahman telah pensiun dari UPM.
“Kami tetap membutuhkan tenaga da’i dari Madrasah Mu’alimin Muhammadiyah Yogyakarta, untuk menyupport warga Malaysia yang mempercayakan kepentingan pengetahuan agama islam kepada saya, terutama versi agama Islam yang bersumber dari al Quran dan hadits shokhih,” ujar sia.
Para santri dari Madrasah Mu’alimin Muhammadiyah Yogyakarta telah dikirim untuk melakukan dakwah di Malaysia. Mereka tersebar ke sejumlah tempat dan mengajarkan berbagai hal, mulai dari Quran, hadits, hingga kegiatan bela diri seperti tapak suci. (dahlansae Pare)
Discussion about this post