PWMU.CO – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan Silaturrahmi Tokoh Umat Beragama, Ahad (20/5/2018) sore. Kegiatan yang digelar sekaligus buka puasa bersama tersebut dilakukan sambil memberikan catatan khusus tentang tragedi pengeboman di Surabaya dan Sidoarjo beberapa waktu lalu.
Acara yang dipusatkan di Gedung Kuliah Bersama (GKB) IV lantai 9 UMM itu diselenggarakan sekaligus untuk meningkatkan kerukunan dan toleransi antar umat beragama dan tokoh masyarakat, serta menjaga keharmonisan dan kedamaian dilingkungan UMM khususnya, lingkup Malang pada umumnya.
Sejumlah tokoh lintas agama dari segala unsur tampak hadir, mulai dari tokoh agama Islam, khususnya dari unsur Muhammadiyah dan NU hingga tokoh agama lainnya. Tokoh agama lain yang tidak ketinggalan hadir di kegiatan tersebut adalah tokoh dari Kristen, Katolik, Budha, dan Hindu. Begitu juga tokoh Tionghoa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Malang, Ikatan Tionghoa Indonesia (INTI), Persatuan Islam Tionghoa (PITI), dan tokoh masyarakat Malang.
“Semakin sering dan semakin lama kita bersilaturahmi maka bisa saling mengerti dan memahami antar umat beragama, hal ini bisa dirawat dan dijalin dengan hadirnya para tokoh agama dan masyarakat sore ini di UMM,” ungkap Rektor UMM, Fauzan saat mengawali sambutan di acara tersebut.
Menurut Fauzan, keberagaman dan kebhinekaan di Indonesia harus terus dirawat dan disinergikan karena itulah kekayaan bangsa Indonesia. “Perilaku kebhinekaan dan kebangsaan harus sering dikomunikasikan dan disinergikan, dengan tanpa memandang warna kulit, suku, ras, dan agama,” tuturnya di hadapan tokoh agama dan masyarakat Malang.
Fauzan juga mengatakan jika sudah terjalin hubungan yang baik dengan semua tokoh umat beragama maka apapun bisa dikomunikasikan dan diselesaikan dengan solusi yang terbaik. “Jika terbangun komunikasi yang baik antar umat beragama, maka segala urusan bisa dilakukan dan disinergikan dengan solusi yang baik pula,” pungkasnya.
Sementara itu, Widodo Harsono dari Ikatan Tionghoa Indonesia (INTI) menambahkan dengan adanya silaturahmi ini bisa semakin memperkuat hubungan antara Muhammadiyah dengan umat beragama lainnya. “Terimakasih kami ucapkan, karena UMM sudah mengadakan acara silaturahmi ini, sehingga bisa terjalin hubungan yang baik diantara umat beragama, semoga bisa bermanfaat dan saling membantu,” ujarnya saat turut berbicara didepan.
Di sela-sela acara, Ketua Persatuan Islam Tionghoa (PITI) Sugiharta Tandiya saat dikonfirmasi terkait tragedi bom di Surabaya dan Sidoarjo mengatakan sangat mengutuk tindakan tersebut karena tindakan tersebut bukan mencerminkan tindakan akidah atau agama islam.
“Kami sebagai umat beragama, khususnya Islam tidak mentolerir sikap pengeboman yang terjadi di Surabaya, apapun alasannya karena telah merugikan dan membunuh banyak orang. Dan kami mengutuk tindakan tersebut karena dalam Islam tidak diajarkan untuk membunuh tanpa alasan yang jelas, kecuali dalam kondisi perang, bahkan perang pun dalam Islam juga diatur, tidak asal membunuh,” paparnya.
Kepada umat Kristen dan juga orang Islam yang menjadi korban, dirinya menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam dan semoga arwahnya diterima di sisi Allah Swt, ditetima segala amal kebaikannya. “Dan diampuni segala dosanya, amin,” pungkasnya sambil mendoakan koran pengeboman. (Izzudin)
Discussion about this post