PWMU.CO-Bak pelangi warna-warni, itulah fenomena munculnya berbagai gerakan dan aliran agama di Indonesia. Mulai yang ekstrem kanan hingga ekstrem kiri. Mulai yang benar hingga yang sesat sehingga sulit bagi umat untuk menilai kebenaran dari sebuah aliran.
Hal itu disampaikan Mohammad Nurhakim PhD saat mengisi Baitul Arqam guru dan karyawan SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo, Ahad (27/5).
“Kita sering kaget dengan kemunculan aliran suatu kelompok karena anti mainstream, di luar kebiasaan yang dikenal masyarakat,” tutur ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jatim ini.
Ia memberikan tips agar umat Islam tidak terjebak pada aliran yang tidak benar, terhindar dari perpecahan umat. ”Pertama, terus dalami agama. Belajar agama harus terus dilakukan agar pengetahuan semakin luas. Saya sendiri masih terus belajar, karena semakin saya mengetahui suatu persoalan, saya justru semakin merasa bodoh,” tegas dosen Fakultas Agama Islam UMM ini.
Kedua, pilih mana yang benar, atau yang paling benar. ”Jika suatu aliran sudah dinyatakan sesat, baik oleh MUI atau ormas yang berwenang sebaiknya dihindari. Tak perlu melakukan kontak apalagi mendekati,” tandasnya.
Ketiga, jangan mudah mengafirkan atau takfiri. Perbedaan gerakan atau aliran jangan sampai menimbulkan perselisihan bahkan mengafirkan. “Sedikit-sedikit kafir, thogut, ini memancing perpecahan umat,” terang lulusan UIN Malang.
Keempat, bantu anak bantu famili agar terhindar dari paham yang sesat atau radikal. “Misalnya mendampingi saat belajar di Google. Oh ini kurang bagus, belajar yang ini saja. Karena Google itu menyediakan konten apa saja,” tegas lulusan doktor Malaysia.
Kelima, berguru, bergaul, membaca buku, mengakses informasi yang benar dan jelas. Keenam, tempuhlah jalan dialog dan hukum jika ada masalah. Jangan menghabiskan energi banyak yang tak sebanding dengan masalah yang hendak diselesaikan.
“Saya kadang gregetan. Lah masalah itu tinggal di-cengkiwing orangnya, selesai. Ini kok harus didemo orang se Indonesia, baru mau diproses. Habis energi kita untuk mengurusi masalah itu,” katanya. (Ernam)
Discussion about this post