PWMU.CO-Kegiatan Pondok Ramadhan yang diadakan Taman Pendidikan Al Quran Aisyiyah (TPAA) dan Madrasah Diniyah Awaliyah Aisyiyah ( MDAA) Tanggul Jember selama sepuluh hari berakhir pada Ahad ( 3/6/2018). Kegiatan pondok Ramadlan ini diikuti oleh lima puluh santri, dimulai pukul 16.00 sampai dengan selesai sholat Maghrib.
Ada yang menarik dalam pelaksanaan pondok Ramadlan ini. Santri berusia enam sampai dua belas tahun diajarkan untuk bersabar dengan berbuka puasa ala Nabi Muhammad SAW. Ketika adzan berbunyi, mereka tidak langsung menyantap makanan berat atau nasi. Tapi bapak dan ibu guru membagi takjil berupa kue atau kurma. Setelah itu mereka sholat Maghrib berjamaah dan pulang.
“Sengaja kami mengajarkan cara berbuka seperti yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Yaitu dengan makan yang manis–manis dulu berupa kue atau kurma. Agar pencernakan kita tidak kaget setelah seharian istirahat tidak mengolah makanan. Baru kemudian mereka makan nasi setelah tiba di rumah,”jelas Kepala Sekolah TPAA Tanggul, Umi Kulsum.
Umi Kulsum mengaku respon santri peserta terhadap kegiatan pondok ramadhan luar biasa. Mereka yang usianhya masih kecil-kecil tidak merengek minta makan nasi. Mereka bisa bersabar sampai waktunya pulang. “Jadi, jika kita membiasakan apapun yang diajarkan Nabi, kemudian kita istiqomah pasti hasilnya luar biasa, sekalian kami ingin mengajarkan sunnah Nabi sejak dini,” jelas Umi.
Dikatakan, kegiatan pondok Ramadlan ini merupakan agenda rutin sekolah. Banyak ragam kegiatan yang dilaksanakan selama acara berlangsung, mulai dari tausiyah keislaman, lomba–lomba sampai permainan puzzle wudlu, dan sholat. Di akhir pelaksanaan pihak sekolah juga memberikan sertifikat sebagai tanda sudah mengikuti kegiatan dengan baik.
“Tujuan kami memberikan sertifikat juga sebagai pembelajaran, ke depan anak–anak pasti akan menemukan kegiatan-kegiatan semacam ini dan mendapat sertifikat atau syang lainnya. Jadi sertifikat ini sebagai dokumen pribadi dan mereka harus menyimpannya dengan baik,” jelas Ustadz Sholehuddin,S.Pd.
Tidak itu saja. Di akhir pondok Ramadlan, sekolah mengundang jajaran Pimpinan Cabang Aisyiyah, Majelis Dikdasmen, dan perwakilan ranting untuk buka puasa bersama. Hal ini dimaksudkan untuk sekaligus sebagai ajang silaturahim antara Pimpinan, guru, dan juga santri. “Anak-anak juga bisa mengetahui bahwa lembaga pendidikan yang selama ini menjadi tempat mereka menuntut ilmu dikelola oleh ibu–ibu Aisyiyah,” masih kata Umi. (Humaiyah)
Discussion about this post