PWMU.CO – Sekolah mengiklankan diri di media sosial itu biasa. Tapi sekolah yang beriklan dengan memerhatikan unsur-unsur yang memengaruhi keefektifan iklannya itu baru luar biasa.
Ahmad Faizin Karimi menyampaikan hal itu dalam pelatihan One Day Workshop Social Media Marketing, yang diadakan oleh Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik, di Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik, Sabtu (28/7/18) lalu.
Menurut Sekretaris MPI Gresik itu, iklan di sosial media (sosmed) bisa menjadi senjata ampuh untuk marketing sekolah tapi bisa menjadi bumerang bila tidak bijak dalam memanfaatkannya.
“Banyak sekolah yang memarketkan diri di sosmed tapi foto yang diunggah sering kontraproduktif,” kritiknya. “Ingin memarketkan sekolah bersih, tapi dalam foto, baju siswanya lusuh.”
Owner penerbit Caremedia Communication itu menjelaskan, dalam mem-branding, sekolah-sekolah Muhammadiyah sering lupa seperti siapa dirinya. “Seperti Daud atau Jalut? Daud itu kecil, sedangkan Jalut badannya besar,” kata dia memberi analog.
Faizin menguraikan, Daud itu kecil. Karena itu strateginya harus lincah dan pandai menggunakan serangan jarak jauh. “Sedangkan Jalut besar, strategi yang digunakan harus kuat, ahli serangan jarak dekat,” urainya.
Jadi, kata Faizin, harus tahu sekolah kita itu berada pada posisi siapa, Daud atau Jalut?
“Dari workshop ini kita bisa menggerayangi diri kita masing-masing, sekolah kita termasuk tipe Daud atau Jalut. Kemudian kita tentukan strategi marketing kita,” tutur dia.
Workshop diikuti oleh 60 peserta dari beberapa sekolah Muhammadiyah Gresik dan satu peserta dari Rumah Sakit Muhammadiyah dari Jombang. (Nasafi)
Discussion about this post