PWMU.CO-Setiap bulan Mobil Kamis Membaca (KaCa) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus keliling SD, SMP, SMA hingga ke desa-desa. Kali ini, mobil pintar UMM tersebut melakukan kegiatan literasi di Dusun Ngepeh, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang bersama mahasiswa Program Studi (Prodi) Kesejahteraan Sosial (Kesos) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UMM yang sedang mendampingi program pengembangan literasi di desa tersebut, Kamis (13/9/2018).
Keberadaan Mobil KaCa yang turun pada hari itu seakan menjadi oase bagi anak-anak Desa Ngijo. Bukan hanya mendekatkan buku pada anak-anak, Mobil KaCa juga membawa berbagai program menarik yang dapat menambah wawasan bagi mereka.
Koordinator Mobil KaCa, Ridlo Setyono mengungkapkan ada tiga program yang dijalankan pada kesempatan tersebut. “Kami membawa tiga macam program yang cocok dengan kondisi anak-anak di Desa Ngijo. Ada Aku Jurnalis, yakni program pembelajaran jurnalistik tingkat awal bagi anak-anak, English for Young Learner, yakni pembelajaran Bahasa Inggris untuk anak-anak, juga program Ayo Dolanan yang mengajak anak-anak bermain ketangkasan melalui outbound,” tutur Ridlo Setyono, Sabtu, (15/9/2018).
Bukan tanpa sebab kenapa desa tersebut dipilih. Ria Aprilina, salah satu warga desa yang menggagas Komunitas Omah Sinau (Happy Vilage) mengaku bahwa minat belajar di desa ini terbilang rendah. Untuknya, lanjut dia, perlu ada gerakan khusus agar generasi selanjutnya tidak sama dengan generasi lama yang cenderung enggan memperdalam wawasan.
Sebagian besar kebiasaan anak-anak di Desa Ngijo lebih menggandrungi permainan pada smartphone dari pada membaca. Hal ini perlu diperbaiki dan kehadiran mobil KaCa UMM dapat menjadi solusi agar mereka lebih teredukasi.
“Mereka menjadi lebih tahu tentang pentingnya membaca melalui kelas jurnalistik. Mereka juga merasakan pembelajaran Bahasa Inggris yang interaktif, meski sambil bermain namun tetap ada asupan yang edukatif,” jelasnya.
Melihat semangat anak-anak menyambut kedatangan Mobil KaCa, Uci Uzila, salah satu mahasiswa Kesos UMM yang juga turut terjun dalam program ini mengaku semakin bersemangat untuk terus memperluas gema cinta literasi di masyarakat.
“Konsep mobil kaca ini memahamkan kami bahwa belajar tidak terpaku dengan ruang saja namun juga bisa di tempat terbuka dengan kelas sederhana. Ini membuat kami yakin, bahwa untuk memperluas wawasan masyarakat dapat dilakukan dengan mudah dan tidak terbatas oleh ruang dan waktu,”tutupnya. (Izzudin)
Discussion about this post