PWMU.CO – Karakter kurikulum yang ‘fleksible’, dipastikan selalu berubah mengikuti perkembangan zaman.
Seperti halnya mata pelajaran (mapel) Bahasa Inggris yang kini oleh pemerintah dikategorikan sebagai ekstrakurikuler (tidak wajib diajarkan di kelas)—dan oleh sebagian sekolah Muhammadiyah dimasukkan sebagai muatan lokal (mulok).
Artinya, seluruh perangkat pembelajaran dan pengembangan Bahasa Inggris diserahkan sepenuhnya kepada sekolah, bukan lagi dari dinas pendidikan.
Menurut pemerhati bahasa Inggris Diah Indah Nurtanti, dengan ditetapkannya mapel Bahasa Inggris sebagai mulok maka sekolah dituntut sekreatif mungkin membuat konsep mapel Bahasa Inggris.
Sekolah seyogyanya menentukan tujuan atau goal. “Mau dibawa ke mana mapel Bahasa Inggris. Hal tersebut tergantung dari masing-masing sekolah,” kata dosen luar biasa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo itu saat berkunjung ke SD Muhammadiyah 2 GKB, Kamis (4/10/18).
Selain ke sekolah berjulukan Berlian School, Anggota Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah
memantau perkembangan mata pelajaran bahasa Inggris di SD Muhammadiyah Manyar, Gresik. (Hamidah)
Discussion about this post