PWMU.CO – Ada dua kain besar yang sudah kita rajut di negara ini. Yang pertama adalah Muhammadiyah, yang kedua Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal itu disampaikan oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Dr M Saad Ibrahim MA ketika memberi sambutan Seminar Nasional Proyeksi Ekonomi Politik 2019 dan Kemandian Bangsa Milad Muhammadiyah ke-106 di Aula Mas Mansyur Geduang Muhamamdiyah, Sabtu (10/10/18)
Ia mengatakan, kain besar bernama Muhammadiyah itu dimulai oleh KH Ahmad Dahlan. “Yang kemudian diteruskan, diteruskan, diteruskan sampai saat ini, menjadi bentangan kain yang sangat indah, sangat kuat,” ucapnya.
Yang kedua, bentangan kain itu bernama Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Itu juga dimulai dari benang dan kemudian kita rajut menjadi Negara kesatuan Republik Indonesia ini,” jelas Dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini.
Pak Saad—sapaan akrabnya—mengatakan, supaya kita tidak mengurai kembali, melemahkan apa yang telah kokoh dalam rajutan benang-benang itu, hendaknya kita jaga kedua kain besar ini. “Kita jaga, dan kita teruskan untuk menyulam, untuk menambahkan bentangan tersebut, agar menjadi lebih baik,” katanya.
Dia menambahkan bentangan kain yang bernama Muhammadiyah itu, bentangannya sudah sampai sampai ke Amerika, Australia, termasuk India. “Dan yang terakhir yang saya ketahui, Dr Haedar Nashir MSi, melantik PCIM di India,” ungkapnya.
Menurutnya, bentangan kain Muhammadiyah yang kita bentangan itu, seperti semangat rahmatan llillalamin, yang menjadi bagian penting untuk membangun kebaikan umat manusia.
Dalam konteks Indonesia, ia menjelaskan, Muhammadiyah juga menjadi bagian penting merajut kain itu. “Maka, Muhammadiyah juga menjadi bagian penting dalam merajut kain yang bernama Negara Kesatuan Republik Indonesia itu,” ungkapnya.
Bagi Saad, sangat tepat sekali kiranya Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengambil tema mengenai milad ke-106 ini, dengan tema “Ta’awun untuk Negeri”.
Taawun, adalah master yang menghendaki adanya lil musyarakah yang bisa dimaknai sama-sama melakukan suatu pekerjaan. Karena itu taawun diartikan saling bahu membahu, saling tolong menolong untuk negeri.
“Bahkan sebelum NKRI ini berdiri, Muhammadiyah telah berkhidmat dengan kain Muhammadiyah itu untuk bangsa ini, sebelum secara formal negara ini berdiri,” pungkasnya. (Emil)
Discussion about this post