PWMU.CO – Relawan medis Muhammadiyah asal RSI Hasanah Muhammadiyah Mojokerto, Jawa Timur mengadakan penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif) pada pemuda-pemudi Desa Bobo, Kecamatan Bolo Barat, Sigi, Sulawesi Selatan, Sabtu (17/11/18) malam.
Penyuluhan tersebut disampaikan oleh Windra Setiawan, perawat RSI Hasanah Muhammadiyah Mojokerto di tenda Pos Layanan (Posyan) Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Desa Bobo.
Windra menerangkan, ada empat dampak buruk yang diakibatkan oleh penyalahgunaan NAPZA. Pertama adalah dampak fisik. “Pemakai NAPZA bisa mengalami kerusakan pada otak, mudah ngantuk, mata merah, hingga demensia,” katanya di hadapan puluhan pemuda-pemudi.
Kedua, lanjut dia, bisa berdampak pada psikologi pemakai NAPZA, yakni mengakibatkan perubahan sikap, perangai dan kepribadian.
Ketiga, berdampak pada kondisi ekonomi pemakai.
“Karena harga NAPZA cukup mahal, bisa dipastikan akan dapat mempengaruhi kondisi ekonomi penggunanya,” ungkapnya.
Keempat, bisa berdampak pada kehidupan sosial si pengguna. Menurut dia, pengguna suka menghalalkan segala cara untuk mendapat NAPZA. “Termasuk mencuri dan perbuatan kriminal lainnya yang bisa meresahkan masyarakat,” paparnya.
Windra tak lupa membagikan tips untuk menghindari penyalahgunaan NAPZA. Salah satu tidak mencoba-coba. Lalu, yakinkan diri bahwa Anda tidak membutuhkan NAPZA, batasi pergaulan intensif dengan kelompok penggunanya.
“Tak kalah penting adalah hindari kertergantungan (dalam relasi sosial) terhadap pengguna NAPZA,” serunya.
Windra mengungkapkan, ada beberapa kendala yang harus dihadapi oleh tim RSI Hasanah Muhammadiyah Mojokerto terdiri dari ketika memberikan penyuluhan. Yakni, aliran listrik di desa sedang padam hingga tengah malam baru menyala.
“Meski mati lampu, tapi alhamdulillah kegiatan tetap bisa kita lakukan dengan bantuan genset dan lampu dari nyala handphone,” tandasnya. (Aan)
Discussion about this post