PWMU.CO – Aparat Polres Mamuju tiba-tiba mendatangi Pondok Pesantren Muhammadiyah Mamuju Sulawesi Barat yang sedang melangsungkan acara Daurah Tahfizul Qur’an, Senin (17/12/2018) sore. Akibatnya, salah paham pun terjadi.
Pengasuh Ponpes Muhammadiyah Mamuju Saidin membenarkan bahwa aparat kepolisian datang ke Pondok Pesantren (Ponpes) Muhammadiyah Mamuju.
“Aparat kepolisian datang dengan alasan sedang mengadakan patroli karena adanya informasi terjadi tawuran antarsiswa SMK,” paparnya ketika di hubungi PWMU.CO, Selasa (18/12/18) malam.
Ia menyebutkan, patroli yang dilkukan aparat kepolisian tidak hanya menyasar ke komplek pendidikan Muhammadiyah Mamuju saja. Tapi juga ke beberapa sekolah. Seperti sekolah Wildan milik Yayasan Wahda Islamiyah yang letaknya tidak begitu jauh dari lokasi perguruan Muhammadiyah Mamuju.
“Nah, Kompleks Perguruan Muhammadiyah Mamuju itu SD, SMP, dan SMK Muhammadiyah. Adapun Letak Perguruan Muhammadiyah Ponpes Muhammadiyah Mamuju juga kebetulan bersebelahan,” terangnya.
Saidin menyatakan, pimpinan Ponpes Muhammadiyah Mujuju maupun panitia acara Daurah Tahfizul Qura’an tidak merasa terganggu dengan kegiatan patroli polisi tersebut.
Nah, ungkap dia, salah pahan terjadi karena salah seorang Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) sempat nengambil gambar ketika polisi melakukan patroli tersebut dan mengirim ke grup WhastApp AMM.
“Dampaknya, AMM tidak menerima adanya patroli tersebut karena tanpa adanya pemberitahuan lebih dulu,” urainya.
Saidin menyebutkan, sekarang ini pihaknya telah berkoordinasi dengn pihak intel Polda Sulawesi Barat (Sulbar) terkait insiden yang memunculkan kesalahpahaman itu. “Insyaallah, sudah clear. Kami sudah ada komunikasi,” tandasnya. (Aan)
Discussion about this post