PWMU.CO – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Fikes Avicenna Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menggelar Workshop Pengkaderan dan Upgrading di Kampus 4, Sabtu (12/1/19).
Kegiatan yang diikuti oleh pimpinan dan kader IMM se-Komisariat Fikes Avicenna Umsida ini mengusung tema “Menjadikan Pemimpin yang Berintegritas dengan Semangat Kekeluargaan”.
Ketua IMM Komisariat Avicenna Umsida Alya Afrida berharap kegiatan ini mampu menjaga semangat ber-IMM dan meningkatkan kualitas pimpinan dalam mengelola potensi kader. “Semoga setelah workshop ini selesai seluruh peserta mampu mengimplementasikan ilmu yang di dapat kedalam tubuh IMM,” tuturnya.
Syarif Hidayatulloh SH—pemateri workshop yang juga Anggota Korps Instruktur Jawa Timur Chief Division of Human Development ini mengatakan ketika kita berbicara mengenai pengkaderan maka tidak cukup hanya berbicara mengenai tanggung jawab internal, namun juga tanggung jawab eksternal. “Pengkaderan tak hanya tanggung jawab personal namun tanggung jawab bersama. Tanggung jawab eksternal meliputi Muhammadiyah, DPP IMM, DPD IMM, PC IMM, rektor sampai pemerintah,” ujarnya.
Menjadi penentu keberhasilan suatu organisasi bukanlah SPI (sistem pengkaderan ikatan) melainkan kader. “Kader merupakan rujukan pertama dalam keberhasilan organisasi bukan SPI,” terang dia.
Menurut Syarif, SPI hanyalah alat untuk memaksimalkan potensi dan kemampuan kader. “Oleh karenanya membuat kader bisa menyatu dan nyaman dengan alat adalah kewajiban yang tidak bisa dikurangi dari tanggung jawab pimpinan dan pengkaderan karena ketidaknyamanan kader akan menjadi ketidakberhasilan suatu organisasi,” tegasnya.
Di menekankan, dalam melaksanakan pengkaderan khususnya di tubuh IMM terdapat beberapa pendekatan antara lain: pendekatan paternalistis, pendekatan sosial, pendekatan teknologi dan pendekatan touch,” ujarnya. (Nia Ambarwati)
Discussion about this post