PWMU.CO-Prof Dr Zainuddin Maliki blusukan ke Desa Kramat Kecamatan Duduk Sampeyan Gresik, Kamis (31/1/2019). Desa daerah pertambakan ini berjarak 8 km dari jalan raya. Walaupun dekat tapi menempuh desa itu seperti berjam-jam sebab jalannya rusak berlumpur di musim hujan begini. Gelap lagi.
“Sudah 70-an tahun Indonesia merdeka, tapi masih ada desa yang jalannya seperti ajang offroad seperti ini. Jalan offroad, tidak ada lampu lagi. Takutnya nanti nyebur tambak,” kata caleg DPR dari PAN Dapil Gresik-Lamongan ini saat berceramah di depan warga Desa Kramat.
Zainuddin bercerita, teringat masa kecilnya. Jalan desanya juga rusak seperti ini. Bahkan waktu dia sudah kuliah juga masih rusak. ”Berangkat kuliah dari desa ke tempat kuliah pernah jatuh ke dalam sawah karena motor selip,” tuturnya.
Jalan desa rusak seperti ini masih banyak ditemui di Indonesia. “Kalo jalan offroad di Kalimantan atau luar Jawa masih dimaklumi. Di sini. Pulau Jawa. Apalagi jarak ke ibu kota provinsi hanya satu jam masih ada yang seperti ini,” katanya.
Karena itu, sambung dia, negara ini perlu pemimpin yang menjalankan pembangunan untuk rakyat kecil. ”Rakyat kecil di desa-desa juga butuh jalan mulus,” tandasnya. “Jalan desa bagus juga mendorong pertumbuhan ekonomi,” tambahnya.
Dia prihatin, pemimpin yang membicarakan program desa sekadar buat pencitraan. Suka blusukan tapi gak ada dampaknya sesudah itu. “Mestinya wujudkan aspirasi rakyat menjadi fakta,” ujar dia lagi.
Sekarang, lanjut dia, pemimpin jangan menghitung berapa ruas jalan tol, namun berapa jalan desa yang berhasil dibangun. (Icha)
Discussion about this post