PWMU.CO – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengajak kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) untuk mempersiapkan diri menjadi stakeholder pembangunan Jatim dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
Hal itu dia sampaikan dalam pelantikan Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Ahad (11/3/19).
Emil mengatakan, sekarang ini perlu ada perubahan paradigma tentang pengukuran potensi ekonomi. Yang mana, potensi ekonomi tidak lagi diukur dari berapa hektare luas lahan yang dipunya. Tapi, potensi ekonomi akan diukur dari berapa hektare wawasan yang ada di dalam isi kepala.
“Nah, inilah visi Pemerintah Provinsi Jatim ke depan, dan ini adalah agenda penting yang menentukan pembangunan Jatim untuk lima tahun ke depan,” katanya.
Ia menyebutkan, tantangan besar yang harus dihadapi untuk mewujudkan visi itu adalah intellectual capital (modal pengetahuan) dan knowledge capital (modal pengetahuan). Maka, lanjutnya, IMM harus terus mengembangkan soft skill (ketrampulan nonteknis) sehingga tidak bisa tergantikan oleh kecerdasan buatan atau software (perangkat lunak)
“Kalau kita jadi akuntan yang hanya jago pembukuan, jangan kaget kalau kita akan tergantikan oleh software. Maka, sudah saatnya IMM menguasai soft skill. Ayo kita bangun itu agar bisa jadi stakeholder (pemangku kepentingan) pembangunan Jatim untuk lima tahun ke depan,” paparnya.
Mantan Bupati Trenggalek itu menegaskan, kader IMM harus pula bisa membentuk society (masyarakat) yang berbasis knowledge (pengetahuan) sebagaimana Jepang.
“Negara Sakura telah mengembangkan society 5.0. Nah, Inilah peran IMM sebagai satu kekuatan besar di Jatim. IMM harus memahami potensi itu,” tegasnya.
Di akhir paparannya, Emil menyatakan, anak-anak muda yang mau berjuang dalam organisasi adalah aset besar bagi bangsa Indonesia di masa depan. “Kalian sudah selangkah lebih dekat untuk mencetak sesuatu yang lebuih besar di masa depan,” ujarnya. (Aan)
Discussion about this post