PWMU.CO -Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 1 Menganti (SD Musi) mengadakan outbound dan rafting di Kaliwatu Dusun Ngeprih, Pujon, Kota Batu, Selasa (2/4/2019).
Outbound diikuti oleh 69 siswa dari kelas 3, 4, 5 didampingi 9 guru. Start rafting terletak di hulu sungai. Berjalan melewati desa-desa dengan pemandangan indah. Sampai di lokasi yang asri dan sejuk, siswa disambut oleh tim pemandu rafting dari Kaliwatu dan Junior outbound.
Sebelum turun ke sungai, siswa dan diguru melakukan senam pemanasan dan fun game. Setelah itu rombongan dibagi menjadi dua kloter keberangkatan. Masing-masing peserta memakai rompi pelampung dan helm untuk keselamatan.
Kloter pertama terdiri 34 siswa dengan 4 guru pendamping. Untuk mereka disediakan sembilan perahu karet. Satu perahu diisi 4-5 orang. Kloter kedua terdiri 35 siswa dan 5 guru pendamping juga terbagi menjadi 9 perahu karet. Masing-masing perahu dipandu satu instruktur.
Satu per satu peserta naik perahu. Instruktur ambil posisi di belakang. Dia meminta peserta duduk di pinggir perahu kanan kiri seperti menunggang kuda. Kemudian mengajai cara memegang dayung dan mengendalikan perahu yang melaju di arus deras sungai.
”Ujung dayung digenggam, tangan satunya pegang erat di bagian tengah,” teriaknya memberitahu. ”Masukkan ke air lalu kayuh dengan kuat agar perahu melaju seimbang.”
Satu perahu melaju dengan cepat. Para penumpangnya langsung berteriak lepas. Antara asyik dan takut. Perahu-perahu lainnya segera meluncur menyusul. Berjalan kencang mengikuti alur sungai. Meliuk-liuk melewati batu-batu besar. ”Asyiiikkkkk,” teriak para peserta saat melewati jeram dan terhempas. Basah kuyup semua.
Perahu lainnya melaju mengikuti arus deras. Kemudian berbelok menabrak batu. Awak perahu segera mendayung balik untuk lepas. Perahu lantas meluncur lagi. Satu perahu dengan lima penumpang lainnya asyik menikmati ombang-ambing arus. Tiba di aliran deras tidak terkendali menabrak batu kemudian meluncur di jeram yang agak tinggi. Perahu langsung terbalik.
Lima penumpangnya tercebur. Segera berenang menepi mencari tempat aman di antara batu. Nafia’ah siswa kelas 3 terseret arus. Pemandu langsung sigap memegangnya. Pemandu membalikkan perahu. Penumpang naik lagi. Lalu meluncur deras sambil berteriak senang.
Perjalanan kloter kedua juga mengasyikkan. Sama-sama memacu adrenalin. Menaiki perahu karet berkelok-kelok di antara bebatuan dengan aliran sungai yang deras. Di kloter ini juga ada perahu terbalik. Fahri, siswa kelas 3 sempat tenggelam. Instruktur dengan sigap menariknya dari air. Fahri tertawa. ”Seru,” teriaknya. Dia naik perahu lagi tanpa takut. Lanjut sampai finish.
Menurut peserta, rafting ini sangat mengesankan. Ananda Carissa siswa kelas 3 mengatakan, awalnya takut melihat arus sungai. ”Ketika pakai rompi pelampung dada saya deg-degan keras sekali. Setelah naik perahu dan basah terasa seru dan asyik,” katanya. ”Malah merasa kurang lama hehehe …,” tambahnya. (Sriwahyuni)
Discussion about this post