PWMU.CO – Mengendalikan diri di dunia maya tak semudah di dunia nyata. “Ini karena dunia maya dipenuhi dengan informasi palsu (hoax) yang dipicu rasa benci, iri, dan sombong,” kata Dian Berkah MHI.
Dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya itu mengatakan, berpuasa yang berarti al imsak (menahan), harus dapat dimaknai menahan dari segala bentuk perilaku makan dan minum yang halal, tetapi juga harus bernilai baik bagi kesehatan tubuh.
“Begitu pula seorang Muslim di era milenial yang ditandai digital. Mereka berpuasa harus mampu menahan dirinya dari perbuatan yang sia-sia,” ujarnya dalam ceramah Tarawih di Masjid Dar Al Salam Semen Indonesia, Selasa (7/5/19).
Tentu dalam hal ini, kata Dian, kita semestinya bermedia sosial untuk men-create perkataan baik dan informasi yang bermanfaat. “Dalam surat Al Mukminun ayat 3, yaitu orang-orang yang menjaga dirinya dari perkataan dan perbuatan yang sia-sia,” jelasnya.
Founder dan Komisaris Berkah Fintech Syariah itu menjelaskan, Ramadhan ini setiap Muslim diajak untuk menahan dirinya dari makan dan minum yang sebelumnya (di luar Ramadhan) tidak ada larangan bagi mereka.
“Mudah-mudahan dengan perilaku ini juga, mendorong setiap insan untuk menahan dirinya dari sikap amarah dan perilaku kasar, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui media sosial,” tuturnya. (Vita)
Discussion about this post