PWMU.CO – Banyak orang Indonesia yang pemahaman agamanya cukup bagus, tatapi banyak juga lahir koruptor-koruptor. Banyak orang Indonesia yang pendidikan agamanya luar biasa, tetapi angka kejahatan juga luar biasa. Menurut Dr dr Taufiq Pasiak dalam sesi panel Kajian Ramadhan yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Sabtu (11/6) malam itu, disebabkan karena kita tidak bisa menghadirkan Allah swt dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kesempatan itu, Taufiq Pasiak yang merupakan pakar neurosains mengungkapkan pemahaman dan pengetahuan kita tentang Tuhan, yang dinilai Taufik hanya sekedar teoritis, sifatnya kontekstual dan konseptual. Pengetahuan tentang Tuhan hanya kita peroleh dari al-Qur’an memalui sifat-sifatnya saja.
(Baca:Zikir adalah Kegiatan Berpikir Tingkat Tinggi dan Ini Jawaban Mengapa Penghuni Surga selalu Muda)
”Pengetahuan kita tentang Allah swt, hanya dari sifat-sifatnya saja. Dari Asmaul Husnah yang ada 99 sifat itu,” kata Taufik di hadapan jama’ah Muhammadiyah dan Aisyiyah Jatim yang memadati Hall Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dome.
Lebih lanjut Taufiq mengungkapkan, buku yang berjudul “Tuhan dalam Otak Manusia” karya tulisnya, sempat menjadi perdebatan. Bahkan sempat diprotes beberapa kalangan. Karena judul buku tersebut, dimaknai dengan bahwa Tuhan memiliki tempat.
(Baca: Gerakan Muhammadiyah Kekal karena Mengaktualisasikan Kalimat Thayyibah dan Harmoni Fikir dan Zikir Hasilkan Paradigma Kemanfaatan)
Padahal, terang Taufiq, yang dimaksud dalam tulisan tersebut adalah pengetahuan teoritis tentang Tuhan ini, kita bisa bahwa secara empirik, dalam akhlak dan membawa pengetahuan tentang Allah swt kedalam cara berfikir kita.
”Tidak banyak orang yang bisa merasakan Allah swt dalam dirinya. Juga sedikit orang yang bisa menghadirkan Allah swt. Maka, kita harus bisa menghadirkan Allah swt dalam diri kita dan kehidupan sehari-hari kita untuk mencapai ketenagan,” jelasnya. (aan)