PWMU.CO-Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Cabang Muhammadiyah Babat melaksanakan program Ngaji Tani ke Jamaah Tani Muhammadiyah (Jatam) di Desa Gempol Jatinom Klaten, Jawa Tengah, Ahad (30/6/2019).
Kunjungan dipimpin Ketua MPM Eko Hijrahyanto Erkasi. Turut dalam rombongan ini personal Lazismu Babat, petani, dan Kepala Divisi Litbang Agro Mulia Prigen Hendra Sedijalaksana.
Eko mengatakan, tujuan ke Jatam ingin mengetahui secara mendetail proses produksi beras organik Rajalele. ”Jatam sudah mampu menyuplai kebutuhan beras organik untuk Universitas Muhammadiyah Surakarta,” tuturnya.
Petani Babat, sambung dia, melihat pemilihan bibit, pengolahan lahan, penanaman, pemupukan, dan pemasaran produk.
Rombongan diterima oleh Wahyudi Nasution, ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PDM Klaten. Dia memaparkan, Jatam merupakan salah satu proyek percontohan pemberdayaan pertanian yang diamanatkan dalam Rakernas MPM PP Muhammadiyah.
Dikatakan, Jatam bisa memasok kebutuhan beras untuk Universitas Muhammadiyah Surakarta sebanyak 5 ton per bulan dan tempat-tempat lain.
Ketua Jatam Rochmadi menyarankan, harus ada penyamaan visi antara petani hingga terbentuk kelompok. Sebab dibutuhkan komitmen yang kuat untuk terus bergerak menjalankan Standard Operating Procedure (SOP) pertanian yang sudah dibakukan.
”Perlu sinergi dengan Pemerintah Desa untuk mempermudah berjalannya program ini. Pengawasan satu pintu untuk menjaga kualitas produk organik yang telah tersertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Organik (Lesos),” ujarnya.
Pertemuan acara ini bertempat di Warung Tengkleng Seger Pak Kamto. Juga dihadiri Among Kurnia Ebo, motivator bisnis dari Yogyakarta. Pertemuan diakhiri dengan kunjungan ke lokasi pertanian di Desa Gempol. (Yanto)