PWMU.CO – Alicia Nabila Rynfa, siswi kelas V SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik, sedang berjuang menghadapi tes tertulis dan tes eksperimen mata pelajaran IPA dalam ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) di Yogyakarta, Selasa-Rabu (2-3/7/19).
Cia, panggilan akrabnya, bertanding mewakili Provinsi Jawa Timur dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) Sekolah Dasar 2019 Bidang IPA yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Imperial Ballroom The Rich Hotel, Magelang KM 6 nomor 18, Mlati Yogyakarta, 30 Juni-6 Juli 2019.
Sebelumnya, Cia juga telah mengikuti proses seleksi ketat dan bertahap dimulai dari tingkat kecamatan, kabupaten, dan provinsi hingga akhirnya melaju ke tingkat nasional bersama dengan delegasi OSN dari provinsi lain.
Nining Novita SP, koordinator IPA dan guru pendamping Cia menyampaikan, sejumlah persiapan telah dilakukan untuk Alicia. “Setiap hari di sekolah Alicia sudah mendapatkan pembinaan, hanya terpotong ketika ada ulangan akhir semester (UAS) dan libur hari raya.
Sedangkan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik Cia juga mendapat pembinaan selama satu pekan sebelum pemberangkatan. “Terakhir sebelum bertolak ke Yogyakarta kemarin pun Cia juga mendapat pembekalan dari Lembaga Penilaian Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur pada hari Ahad, 30 Juni,” ungkapnya.
Banyak yang didapat Alicia selama mengikuti pembekalan di LPMP. Menurut Nining, Kasubag Pembekalan Eka Ananda menyampaikan beberapa pesan. Pertama, harus menyiapkan mental bertanding di samping menyiapkan materi. Kedua, memakan makanan yang tidak biasa dimakan agar saat olimpiade sehat agar waktu kegiatan fit.
Ketiga, tidak boleh minder dengan lawan tanding. Keempat, memperhatikan kecermatan, ketelitian dan harus memperhitungkan waktu. Kelima, harus mempunyai semangat juang yang tinggi dan jangan mudah menyerah.
Nining menegaskan, hal yang utama di dalam lomba adalah mental juara. “Ciri mental juara selalu tidak puas diri selalu ingin memperbaiki. Harus yakin percaya diri dan harus punya strategi. Itu hasil pembekalan kemarin,” ungkapnya.
Rabu (3/7/2019), Cia menghadapi tes eksperimen. “Cia juga sudah siap menyiapkan materi untuk ujian eksperimen di hari kedua ini,” ujar Nining.
Cia juga mendapat dukungan dari Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) dan Pengawas Sekolah Dasar Kabupaten Gresik yang mengunjunginya, Selasa (2/6/2019.
CIA sendiri terharu bisa sampai final. “Terharu iya, Grogi juga iya. Tapi semangat meraih medali emas tetap tidak boleh turun,” katanya tersenyum.
Muhammad Muchtar SPd, Pembina OSN Provinsi Jatim, mengatakan penguatan mental dan kesehatan yang utama dan harus tetap terjaga sampai akhir kompetisi.
“Melihat ratusan finalis dari berbagai penjuru Indonesia, pasti muncul rasa minder dan takut dalam diri seorang finalis, tak terkecuali Cia,” ujarnya saat dihubungi di Yogyakarta, Selasa (2/7/19).
Setiap selepas shalat Maghrib, lanjutnya, untuk menguatkan fokus mereka pada olimpiade, kita mantapkan keyakinan anak-anak bahwa mereka bisa meraih medali emas.
OSN 2019 SD Bidang IPA dan Matematika ini diikuti 272 siswa dari 17 provinsi. Tahun ini Jawa Timur berhasil meloloskan lima siswa bidang Sains dan lima siswa bidang Matematika yang berasal dari Kabupaten Banyuwangi, Pamekasan, Ponorogo, Surabaya, Gresik, dan Lumajang.
Ada 60 medali yang bisa diperebutkan para finalis. Yaitu 30 medali Bidang IPA dan 30 medali Bidang Matematika. Masing-masing terdiri dari 5 emas, 10 perak, dan 15 perunggu.
(Kaiisnawati/Nasafi)
Discussion about this post