Manusia, entitas apa ini? Dari aspek komponen, ia terdiri dari beberapa hal. Pertama, jasad yang berupa sel, hayat, tumbuh, bergerak, dan nafsu. Kedua, ruh yang bereksistensi fungsional berupa al-qalb, al-‘aql, al-fikr, al-fuad, al-lubb. Ketiga, fithrah baik berupa potensi kecenderungan bertuhan, maupun keberpihakan pada kebenaran, kebaikan, dan keindahan.
Inilah modal internal yang diberikan oleh Allah kepada manusia, di samping modal eksternal yang berupa alam, dan agama, untuk proyeksi keberuntungan terutama untuk episode terakhirnya, untuk kehidupan akhiratnya. Inilah pertaruhan bagi keberuntungan atau kerugian manusia, ketika dalam tempo yang singkat yang sebentar lagi maghribnya pasti datang, harus mengoptimalkan pemanfaatan bagi eksistensi iman, amal shalih, dan keterbukaannya untuk saling sharing dalam keberpihakan pada kebenaran, dan untuk saling berbagi nasihat perlunya konsistensi, pentingnya kesabaran.
Disamping pada tataran teologis Surat al-Ashr mengajarkan hal tersebut, seperti bagian-bagian lain dari seluruh surat dalam al-Quran, selalu juga menuntun kehidupan manusia pada dimensi teleologisnya. Dimensi teleologis dari surat ini, dapat dirumuskan secara hipotetis bahwa kesuksesan atau kegagalan hidup duniawi manusia berbanding lurus dengan keempat point yang termuat di dalamnya: optimistik, perfeksionistik dalam bertindak, keterbukaan pada kebenaran, dan konsisten untuk fokus pada tujuan! Demikian ini karena inti iman adalah optimistik, sari amal shalih tidak lain kecuali bertindak secara perfeksionis dalam mewujudkan kemaslahatan, dan saling memberi nasihat bermakna membuka diri pada kebenaran, untuk orang lain dan bagi diri sendiri, yang semuanya menuntut sikap konsistensi!
Tidak perlu heran jika dahulu kala, al-Syafi’i (150-204 H) menyimpulkan eksistensi surat ini dengan ungkapan, yang artinya: Andai Allah tidak menurunkan sebagai hujjah terhadap hambaNya, selain surat ini, sungguh telah cukup bagi mereka!
Ada riwayat bahwa Nabi saw bersabda: Barangsiapa membaca surat ini, Allah memberikan kesempurnaan baginya dengan kesabaran, dan ia pada hari kiamat akan bersama Shahibul Haq (Allah swt). Terdapat juga berita bahwa ada dua orang shahabat Nabi saw, ketika bertemu, keduanya selalu mengakhiri pertemuan dengan membaca surat ini!
*) Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur 2015-2020