PWMU.CO – Ketua Majelis Pendidikan dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dra Arbaiyah Yusuf MA menyampaikan, sekolah harus fokus pada dua hal, yaitu isi dan bungkus.
Isi adalah guru-guru yang harus terus ditingkatkan sedangkan bungkus adalah fasilitas yang harus terus dirawat dengan baik juga.
Hal ini disampaikan dalam pembukaan Rapat Koordinasi Wilayah, Sekolah, dan Madrasah Muhammadiyah Jawa Timur di Auditorium KH Ahmad Dahlan Lantai 5 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Sabtu (6/7/19).
Arbaiyah mengatakan untuk mengarungi era 4.0 sekolah Muhammadiyah harus berbenah cepat. Apalagi dengan sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB), sekolah Muhammadiyah harus menangkap sebagai peluang. Maka, pekerjaan rumahnya masih banyak. Isi dan bungkus harus jadi fokus kerjanya.
“Sumber daya manusia harus jadi lahan garap untuk bisa menciptakan sekolah unggul. Untuk Pimpinan Wilayah Muhammadiyah meluncurkan Muhammadiyah branded school,” ujarnya.
Zonasi, menurutnya, bukan ancaman bagi sekolah Muhammadiyah kalau isi dan bungkusnya diperhatikan secara serius. Guru secara kompetensi harus terus ditingkatkan melalui pelatihan-pelatihan. Fasilitas berupa sarana prasarana harus mengikuti.
Kalau isi dan bungkus diperhatikan, tidak dirawar, lanjutnya, maka sekolah Muhammadiyah akan ditinggalkan. Ketika sekolah negeri terus meningkatkan isi dan bungkus, maka sekolah kita akan ditinggalkan.
“Ini masalah kita. Maka, sekolah Muhammadiyah harus berkemajuan yang sangat fokus pada isi dan bungkusnya,” paparnya. (Ichwan Arif)