PWMU.CO – Ustadz Salim A. Fillah menyampaikan pentingnya meneruskan proses jihad para pejuang bangsa Indonesia dari para penjajah.
“Di negara penuh berkah ini, bayangkan terdiri dari berbagai suku, aneka bahasa, dari banyak pulau, kok mau bersatu. Semua ini pastinya karena keberkahan dari kehendak baik Allah terhadap hasil jihad para pejuang dan ulama kita terdahulu,” terangnya.
Pegiat Masjid Jogokariyan Yogyakarta ini menyampaikan pesan tersebut di Masjid At-Taqwa Pondok Permata Suci (PPS), Desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Sabtu (6/7/19) malam. Masjid penuh dipadati jamaah yang berkeinginan langsung bertemu dan mendengarkan kajian dari mubaligh kesohor itu.
Penulis buku Nimatnya Pacaran setelah Pernikahan itu mengingatkan, para generasi saat ini memiliki tugas terjun langsung berjuang di tengah masyarakat. Salah satunya adalah menjadikan masjid sebagai tempat yang nyaman, senang, dan makmur, yang dipenuhi dengan aktivitas positif.
“Ibarat tempat yang digandrungi para pemuda. Masjid bisa jadi perlu menyediakan layanan wifi, lapangan basket, lapangan badminton. Kalau tidak bisa minimal karambol,” jelasnya diikuti tertawa para jamaah.
Dia juga mengimbau kepada para takmir masjid agar lebih kreatif mengemas program dakwahnya. Dia memberikan gambaran bagaimana pengelolaan program masjid di negara Inggris tepatnya di Newcastle.
“Pada gedung di lantai bawah dari masjid disediakan berbagai fasilitas seperti sport centre, meeting room, dan learning resources sehingga masjid menjadi pusat kegiatan umat Islam di Inggris,” kata Salim yang pernah mengunjungi masjid itu.
Selain itu, sambungnya, aktivitas dakwah yang dikembangkan di Newcastle bagi para pemudahnya juga asyik. Dia lalu mencontohkan aktivitas para pemuda Muslim Inggris yang pergi ke rumah sakit dengan memakai pakaian superhero. Mereka juga aktif mengunjungi panti-panti jumpo.
“Mengapa?” tanyanya retoris. “Selain menghibur juga memasukan nilai-nilai keislaman. Sangat mungkin akhirnya mereka bisa sembuh karena yakin akan kebenaran Islam atau sebaliknya meninggal dengan lisan basah menyebut Syahadatain,” jawabnya.
Pogram lain dari masjid di Newcastle di antaranya sosialisasi halal food ke sekolah-sekolah. “Halal food di Inggris tidak hanya berarti Moslem food (makanan halal bagi orang Islam), tapi lebih pada the highly quality food (makanan dengan kualitas tinggi),” terangnya.
Aktivitas umat Islam membersihkan kota yang dilaksanakan setiap hari Sabtu juga merupakan program unik lainnya.
“Mengapa kok Sabtu? Karena di Inggris hari Jumat adalah hari mabuk nasional sehingga di mana pun, mulai pagi hingga larut malam banyak orang berpesta dan mabuk-mabukan sehingga suasana kota menjadi berserakan dan kotor sekali,” ungkapnya.
Nah, lanjutnya, para penggiat masjid di sana melakukan dakwah sosialnya dengan meningkatkan empati dan kepedulian akan kebersihan diri dan lingkungannya.
Pria kelahiran Kulon Progo 1984 itu juga menjelaskan kreativitas yang dikembangkan umat Islam di Toronto Kanada. Di Negara paling utara di Amerika Utara itu, komunitas umat Islam mengadakan program donor darah secara rutin.
“Darah umat Islam di Toronto menjadi rebutan dan bahkan masuk kasta tertinggi dari sisi kualitasnya,” katanya.
Hal ini, menurut Salim, disebabkan karena darah orang Muslim itu suci, bebas penyakit menular, dan bebas alhokol. Sehingga darah dari program donor darah Muslim itu menjadi satu-satunya pilihan terbaik bagi yang membutuhkan.
Dia menjelaskan, bagi umat Muslim di sana, menyumbangkan darah bagi masyarakat yang membutuhkan adalah bentuk dakwah terbaik yang bisa dijalankan. “Selain memberikan makna Islam adalah agama rahmatan lil alamin, juga berharap bisa menyisipkan nilai-nilai spiritual melalui sistem metabolismenya,” ujarnya.
Salim mengajak kepada jamaah agar terus bergerak dan mengambil peran dalam dakwah Islam di Indonesia ini. “Semoga kita menjadi generasi penggerak dakwah di tanah Nusantara ini, tepatnya generasi gelombang ketujuh penerus para pejuang dan ulama terdahulu dengan semangat jihadnya mengantarkan kepada Indonesia merdeka nan penuh berkah ini,” harapnya yang diamini seluruh jamaah.
Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Suci Manyar Gresik Kiswanto SPd MM bersyukur akhirnya bisa menghadirkan penggiat Ustadz Salim A Fillah. “Alhamdulillah bisa menghadirkan beliaunya di tanah Suci ini (maksudnya Desa Suci), untuk bisa berbagi memajukan eksistensi masjid guna melayani umat yang akan terus kami kembangkan,” ujarnya. (Anis Shofatun)