PWMU.CO-Sejumlah relawan Muhammadiyah yang tergabung di Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC) Pacitan terjun untuk penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Hepatitis A di sebagian wilayah Kabupaten Pacitan.
Mereka turun ke lokasi yang paling banyak terpapar virus ini di Kecamatan Sudimoro dan Ngadirojo mulai Sabtu (6/7/19).
Dalam aksi ini, sejumlah relawan memasang baner berisi informasi penyebab penularan virus dan upaya pencegahannya di tempat-tempat strategis, seperti depan pasar dan sekolah.
Sekretaris MDMC Pacitan Nurolin mengatakan, aksi ini sebagai cara untuk memberikan pembelajaran pada masyarakat. ”Kita berikan informasi yang mudah dibaca dan dipahami masyarakat terkait dengan serangan virus hepatitis,” katanya.
Dengan pemahaman yang benar, sambung dia, maka masyarakat bisa ikut membantu menghambat penyebaran virus yang sudah dinyatakan sebagai KLB oleh Pemerintah Kabupaten Pacitan ini.
Aksi ini merupakan inisiatif dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sudimoro. ”Kami sangat prihatin dengan kondisi masyarakat yang sedang menghadapi ujian ini, meskipun kami pribadi tidak terkena,” kata Kambali, ketua PCM Sudimoro.
”Untuk itu kami minta teman-teman relawan MDMC dan Lazismu untuk membantu mengatasi persoalan ini,” sambungnya.
Lazismu Pacitan juga membagikan sabun dan cairan pembersih kuman kepada masyarakat serta mengirimkan lima tanki air bersih. Sebab wabah ini menyebar dengan cepat, salah satunya karena kesulitan air bersih, akibat musim kemarau.
Staf Lazismu Pacitan Dika Kurniawan menjelaskan, pembagian alat kebersihan ini untuk memutus mata rantai penyebaran virus melalui tangan yang tidak higienis sebelum makan dan memasak.
”Sabun ini untuk cuci tangan sebelum makan dan memasak,” jelas Dika. ”Sebab salah satu media penularan virus hepatitis melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi virus.”
Sebelum aksi, mereka melakukan assesment untuk menentukan aksi yang tepat. Hal ini dilakukan atas saran Ketua PDM Pacitan Suprayitno Akhmad. ”Tolong aksi ini didahului dengan survei dan koordinasi dengan pemerintah desa atau Kecamatan Sudimoro,” kata Suprayitno.
Saran ini harus dilakukan agar aksi yang dilakukan terlaksana dengan tepat kebutuhan di lapangan. Penanggulangan wabah ini juga harus dilakukan bersama yang membutuhkan keterlibatan semua pihak.
Menurut data, lebih dari seribu orang terinfeksi virus hepatitis A. Data itu berasal dari sejumlah Puskesmas di Pacitan. Puskesmas Sudimoro merawat paling banyak pasien mencapai 400 orang. Setelah ditangani jumlahnya sudah menurun cukup banyak. Tinggal puluhan orang yang masih dirawat. (Muh. Isa Ansori)