PWMU.CO – Muhammadiyah Disaster Management Canter (MDMC) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah akan mengadakan Ekspedisi Desa Tangguh Bencana (Destana) melewati beberapa daerah yang terletak di sepanjang pesisir selatan Jawa.
Ekspedisi melewati beberapa jalur potensial tsunami tersebut dijadwalkan berlangsung pada tanggal 12-24 Juli 2019. Agenda dimulai dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dan berakhir di Banten.
Koordinator Divisi Pengurangan Risiko Bencana dan Kesiapsiagaan MDMC PP Muhammadiyah Budi Santoso mengatakan, agenda tersebut dimaksudkan untuk menginformasikan potensi ancaman gempa bumi dan tsunami kepada aparat terkait dan masyarakat yang tinggal di daerah rawan tsunami, utamanya mereka yang berada di pesisir selatan Jawa.
“Daerah pesisir selatan Jawa kita pilih karena kawasan itu berada di jalur rawan tsunami. Maka, MDMC berkewajiban mengerahkan sumberdaya di Jatim, Jateng, DIY, Jabar, dan Jateng,” ujarnya ketika dihubungi PWMU.CO, Senin (8/7/19).
Budi melanjutnya, pihaknya juga ingin melakukan identifikasi awal ketangguhan desa rawan tsunami dengan melakukan sosialisasi kesiapsiagaan pada masyarakat. “Kita juga ingin melakukan penanaman vegetasi pelindung pantai,” paparnya.
Budi menyebutkan, pada ekspedisi tersebut MDMC menjadi mitra strategis BNPB untuk membangun kesiapsiagaan masyarakat di pesisir pantai selatan Jawa menghadapi ancaman tsunami.
“Kita, MDMC berkewajiban untuk memastikan masyarakat siap menghadapi ancaman tsunami melalui program ekspedisi Destana tsunami,” tegasnya.
Adapun jadwal Ekspedisi Destana MDMC PP Muhammadiyah untuk wilayah Jatim adalah sebagai berikut:
- Kubapaten Banyuwangi pada 12 Juli 2019.
- Kabupaten Jember pada 14 Juli 2019.
- Kabupaten Lumajang pada 15 Juli 2019.
- Kabupaten Malang pada 16 Juli 2019.
- Kabupaten Blitar pada 17 dan 18 Juli 2019.
- Kabupaten Tulunggaung pada 19 Juli 2019.
- Kabupaten Trenggalek pada 20 Juli 2019.
- Kabupaten Pacitan pada 21 Juli 2019. (Aan)