PWMU.CO – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Babat Lamongan mengadakan studi banding ke Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sragen Jawa Tengah, Rabu (10/7/2019).
Kunjungan kali ini diikuti anggota PCM, Majelis Dikdasmen beserta kepala sekolah, guru, mundir Ponpes Muhammadiyah, dan pengurus Lazismu.
Tuan rumah menyambut akrab dan kekeluargaan di Gedung Dakwah Muhammadiyah Sragen. Ketua PCM Babat Drs H Abdul Ghoffar MM mengatakan, tujuan studi banding ini untuk berbagi pengalaman dalam mengelola amal usaha khususnya bidang pendidikan.
”Salah satu tujuannya melihat pengelolaan Pesantren Sains atau Trensains Sragen untuk pengembangan sekolah Muhammadiyah Babat,” katanya.
PCM Babat, sambung dia, sudah memiliki SD/MI, SMP, SMA/SMK dan Pondok Pesantren. Sekolah ini telah berkembang baik. Contohnya SMK Muhammadiyah 5 sudah menjadi sekolah rujukan. Sedangkan SMP Muhammadiyah 1 akan dikembangkan program baru yaitu Muhammadiyah Boarding School (MBS).
Ketua Majelis Dikdasmen PDM Sragen Drs H Muh Sauman mengatakan, amal usaha bidang pendidikan yang dimiliki dikelola ada 30 SD/MI, 15 SMP, 8 MTs, 9 SMA, 7 SMK dan pondok pesantren.
”Khusus Pondok Pesantren Darul Ihsan Sragen sejak tahun 2013 metode pembelajaran yang digunakan program Trensains. Kurikulum unifikasi, memiliki karakter kuat dalam integrasi Islam dan Sains. Tenaga pengajar dipilih sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing, termasuk lulusan luar negeri,” katanya.
Dia mencontohkan, metode belajar dan menikmati sains itu seperti siang hari santri observasi dan meneliti di luar ruang kelas, pidato berbahasa asing, dan mengulas permainan dengan nalar Matematika dan Fisika.
Situasi berbeda jika malam hari. Kegiatan favorit santri bertajuk Tahajud Fisika merupakan zona belajar di tengah malam dengan pendekatan fun learning yang dikemas santai. ”Santri belajar sambil berapi unggun menikmati jagung bakar,” paparnya. (M. Faried Achiyani)