PWMU.CO – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) menandatangani kerja sama pembangunan fasilitas kesehatan Rumah Sakit Siti Fadilah dan Puskesmas Pembantu (Pustu) di Sulawesi Tengah, Senin (8/7/2019).
Penandatanganan dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Palu (Unmuh Palu) yang dihadiri oleh perwakilan DRI, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Dinas Kesehatan Kota Palu, Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala, Dinas Kesehatan Kabupaten Sigi, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, Rektor Universitas Muhammadiyah Palu, serta MDMC.
Program tersebut bekerja sama dengan Direct Relief International (DRI) untuk rehabilitasi pasca gempa dan tsunami di Palu, Sigi, dan Donggala yang menghancurkan rumah dan fasilitas umum.
Ketua MDMC PP Muhammadiyah H Budi Setiawan ST menjelaskan, saat ini tim sudah mendapatkan enam titik lokasi untuk puskesmas pembantu. Empat titik di Desa Bobo, Desa Rogo, Desa Kalawara, dan Desa Tanah Harapan Kabupaten Sigi.
”Dua titik di Desa Kebon Kopi dan Desa Walandano Kabupaten Donggala. Sedangkan sumber daya pengelola Pustu berasal dari Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah,” tuturnya.
DRI telah memberikan perhatian penuh terhadap bencana gempa, tsunami dan likuifaksi sejak September 2018 lalu melalui pendanaan pendirian Pustu. MDMC , sambung Budi, sebagai lembaga mitra telah dipercaya oleh DRI sejak peristiwa tsunami Aceh 15 tahun yang lalu.
Penghibahan dana oleh DRI kepada MDMC tidak semata diberikan, tetapi melalui tahap mengelola, supervisi, pelatihan, pelaporan pembangunan dan pelaporan saat sudah beroperasi.
”Sistematika pembangunan gedung Puskesmas Pembantu, MDMC bekerja sama dengan Fakultas Teknik Unismuh Palu. Program ini juga bekerja sama dengan MPKU untuk bidang pengelolaan Puskesmas Pembantu. Rencana pembangunan dimulai awal September 2019,” katanya.
Pembangunan Puskesmas Pembantu ini keinginan dan bentuk pengabdian MDMC. ”Masyarakat yang terdampak belum hidup normal, kita ingin mengembalikan mereka sampai normal kembali,” tandasnya.
Dia menegaskan, MDMC tidak ingin penanganan tanggap darurat saja. Tapi juga sampai tahap rehabilitasi dan rekonstruksi agar masyarakat terdampak bisa hidup normal kembali. ”Karena itu pendirian Pustu merupakan salah satu akses yang penting dan dibutuhkan oleh warga,” ujarnya. (Azza)