PWMU.CO – Masa Taaruf dan Orientasi Santri (Fortasi) Ponpes Muhammadiyah Madinatul Ilmi ditutup secara resmi oleh Kepala SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik Ainul Muttaqin SP MPd di Gedung Asrama Santri Putri Jalan Nyai Ageng Arem-Arem II/20 C, Sabtu (13/7/19) sore.
Penutupan Fortasi bertema “Menjadi Generasi Milenial yang Islami” dihadiri oleh bapak/ibu guru, musyrif dan musyrifah (pembina ponpes) dan 120 santri.
Ainul Muttaqin berpesan, ”Jadilah generasi yang membanggakan orangtua. Generasi yang memiliki prestasi dan kuat dalam beribadah. Contohnya M. Lukman Firmanyah yang tahun kemarin memenangi lomba IMO (International Mathematic Olympiade) di Thailand. Ini yang perlu kalian contoh,” ujarnya.
Ainul menyampaikan, meskipun tinggal di pondok dan menjadi Ketua ISMI (Ikatan Santri Madinatul Ilmi), Lukman masih meluangkan waktu untuk belajar di antara jadwal kegiatan pondok yang padat.
Menurut dia, ada keistimewaan santri yang tinggal di pondok dengan anak yang tinggal dengan orangtua di rumah. “Kalau di pondok, santri bisa tampil fokus dengan materi keislaman sehingga nanti ketika sudah terjun di masyarakat lebih dihargai karena ilmu agamanya,” terangnya.
Dulu, sambungnya, ketika KKN (Kuliah Kerja Nyata ) semasa kuliah, orang mengira kalau saya pernah mondok di pesantren gara-gara mengucapkan salam yang lebih fasih dibanding teman-teman. “Padahal saya tidak pernah mondok sama sekali,” ujarnya.
Ainul lalu mengutip potongan ayat intansurullaha yansurkum wayusabbith aqdaamakum. “Jika niat kita mondok itu untuk menegakkan agama Allah, maka Allah akan memberi pertolongan dan memberi apa yang kamu kehendaki,” pesannya.
Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Gresik 2015-2019 itu mengajak peserta Fortasi meluruskan niat untuk menegakkan agama Allah. “Kita siapkan generasi yang lebih baik. Maka jangan bosan atau galau ketika mondok. Ini adalah sebuah proses yang butuh kesabaran dan waktu yang lama untuk menjadi pribadi yang unggul di masyarakat,” pesannya.
Berikut adalah santri-santriwati yang mendapatkan penghargaan dalam Fortasi 2019.
- Santriwati terbaik, Azhari A.
- Santriwan terbaik, Fachrudin Akmal Setiawan
- Kultum terbaik putri, Salma Fitria
- Kulum terbaik putra, M. Maulana Rofi
- Pentas Seni Terbaik, kelompok Aljabar
- Kelompok terbaik putri, kelompok Ibnu Khaldun
- Kelompok terbaik putra, Kelompok Ibnu Alhafidz
- Kelompok terfavorit, kelompok Ibnu Sina
- Kelompok terkompak, Kelompok Alhawariy
- Kelompok terheboh, kelompok Azzahrowi
Selamat! (Estu Rahayu)