PWMU.CO-PDM Sidoarjo menggelar silaturahim dan pelantikan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) se-kabupaten, Sabtu (13/7/2019).
Acara berlangsung di Aula SD Muhammadiyah 1 Sidoarjo itu diisi ceramah Wakil Ketua PWM Jatim Profesor Dr Thohir Luth MA.
Guru besar Ekonomi Islam Universitas Brawijaya Malang ini mengemukakan empat kunci sukses dalam mengembangkan Muhammadiyah. Pertama, keikhlasan terasah dan teruji.
”Saat memegang amanah untuk memimpin dan menjalankan roda persyarikatan, kader Muhammadiyah melaksanakan dengan keikhlasan yang luar biasa. Bekerja tanpa pamrih dan senantiasa mengedepankan urusan persyarikatan,” katanya.
”Bukan hanya pada saat berjaya dan melambung ia berjuang tanpa pamrih, tapi pada saat turun malah menohok dari belakang. Sampai kapan pun harus tetap menjaga keikhlasannya,” tegas Ketua PWM Jatim periode 2010-2015.
Kedua, militansi yang terpuji. Menurut dia, kebesaran Muhammadiyah terwujud karena militansi yang terpuji. Dijelaskan, ketika dipanggil berjuang ia berangkat berjuang tanpa pikir panjang. Urusan rumah tangganya telah diserahkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Mereka bekerja tanpa pamrih dan selalu siap memenuhi panggilan tugas persyarikatan.
”Seorang teman bertanya, bagaimana Muhammadiyah bisa mengurus universitas dengan begitu baik? Saya katakan, bukan hanya perguruan tinggi, bahkan negara jika ingin maju serahkan kepada Muhammadiyah,” seloroh pria asal NTT ini disambut tepuk tangan peserta.
Ketiga, adalah mujahidin yang istiqomah. Diterangkan, dulu Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah di gang kecil Kauman Yogya. Kini Muhammadiyah tersebar di seluruh Indonesia bahkan dunia.
Dulu Muhammadiyah mendirikan klinik di gang kecil tapi sekarang rumah sakit Muhammadiyah sudah memenuhi penjuru negeri. ”Apa yang kita lakukan seperti menanam tanaman. Hasilnya 100 persen untuk umat tapi manfaatnya 100 persen dirasakan oleh kita. Saham yang kita tanam harganya sangat mahal yang tidak bisa dibeli oleh siapapun kecuali Allah dengan surga,” kata Thohir Luth yang dijuluki buldoser Muhammadiyah ini. (Ernam)