PWMU.CO – SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik mengadakan kegiatan Mengenal Lebih Dekat (Melekat), Senin-Jumat (15-19/7/19).
Beragam pembinaan terkait pembiasaan adab-adab Islami ditekankan sebagai materi Melekat selama satu pekan, salah satunya disampaikan oleh Koordinator Kesiswaan Sri Isna Wardhani SPd, di aula SDMM, Senin (15/7/19).
Ustadzah Isna—sapaannya—menyampaikan materi Review Budaya Sekolah dalam dua sesi. Sesi pertama diikuti siswa kelas IV sampai VI, sedangkan sesi kedua diikuti siswa kelas I sampai III.
“Tujuan mereview budaya sekolah yang dilakukan melalui kegiatan pembiasaan di SDMM ini untuk penguatan pendidikan karakter anak,” ujarnya.
Dengan melakukan pembiasaan pada budaya SDMM, sambungnya, diharapkan menjadi kebiasaan dalam sikap sehari-hari siswa yang berujung pada karakter yang baik dan mulia dimiliki siswa.
Dalam kesempatan tersebut, dia menyampaikan 10 budaya sekolah di SDMM. “Pertama, hormat dan patuh kepada ustadz-ustadzah,” kata dia.
Ustadzah Isna menyampaikan, saat ini banyak cara salim anak pada orangtua atau gurunya yang keliru. “Salim itu mencium dengan hidung. Bukan dengan dahi atau dagu. Tidak akan pesek hidung kita kalau digunakan untuk salim dengan benar,” kata Isna.
Dia lalu meminta salah satu siswa mempraktikkan cara berjalan saat melewati para guru. Haya Alifia Nurul Izzah, siswi kelas V, yang ditunjuk mempraktikkan berjalan di depan ustadz-ustadzah sambil membungkukkan badan dan mengatakan permisi saat melewati mereka.
“Kedua, shalat dengan tertib dan berjamaah. Ketiga, membaca Alquran setiap hari. Mari kita selalu menyempatkan membaca Alquran setiap hari,” pesannya.
Di sekolah, ujarnya, ustadz dan ustadzah SDMM juga setiap hari membaca Alquran dan menghafalkan Alquran minimal juz 30,” kata lulusan Teknologi Pendidikan Unesa tersebut.
Keempat, gemar membaca. Menurut Ustadzah Isna, anak yang suka membaca, pengetahuannya luas. Kosa katanya banyak. “Siapa yang sudah membaca majalah Cikal kolom alumni SDMM?” tanya Isna.
Muhammad Adam Fakri Arsyal, siswa kelas VI, diberikan kesempatan maju menyebutkan, “Salah satu tulisan dalam majalah Cikal SDMM tentang alumni SDMM yaitu Mbak Nurul Ainun Nuha, yang baru saja diterima sebagai mahasiswa Jurusan Pendidikan Dokter Universitas Gadjah Mada melalui jalur prestasi.”
Budaya Sekolah SDMM kelima adakah disiplin waktu dan tugas serta menaati tata tertib. Sedangkan keenam, menjunjung tinggi nilai kejujuran. “Ustadzah bangga karena seringkali mendapat laporan anak-anak yang menemukan uang atau barang kemudian dikembalikan melalui gurunya. Termasuk saat mengerjakan ulangan, mari kita kerjakan dengan jujur. Ustadzah tidak bangga kalau ada anak mendapatkan nilai bagus tetapi dari mencontek,” serunya.
Budaya SDMM ketujuh, membuang sampah pada tempatnya. “Mari kita bertanggung jawab terhadap sampah. Kita buang sampah pada tempatnya. Bahkan saya seringkali melihat ada anak-anak yang peduli dengan memungut sampah di sekitarnya untuk dimasukkan ke tempat sampah meskipun bukan sampahnya sendiri,” ungkap Isna.
Kedelapan, makan dan minum sambil duduk menggunakan tangan kanan. Kesembilan, membiasakan 5 S, yaitu senyum, sapa, salam, sopan, dan santun. Sedangkan kesepuluh adalah menyayangi teman.
Pada akhir kegiatan para siswa menyampaikan ikrar untuk siap menjadi anak yang baik, shalih shalihah, dengan berusaha untuk selalu menerapkan budaya sekolah di SDMM dengan baik. (Aziz)