PWMU.CO – SMA Muhammadiyah 4 (SMAMIV) Kemlaten Surabaya mengadakan rapat kerja, Sabtu (20/7/2019). Tema yang dibahas menjadi pendidik Muhammadiyah yang ideal.
Kepala Sekolah Zainal Arifin MPdI menjelaskan, para pendidik juga perlu nutrisi, perlu pupuk untuk menjadikan sekolah ini semakin berkembang.
Hadir sebagai narasumber diskusi Kepala SMA Muhammadiyah 10 Genteng Surabaya Sudarusman. Dia memberi motivasi dan berbagi kisah suksesnya menjadikan SMAM X sebagai Sekolah Keberbakatan Muhammadiyah Boarding Area Sport Art and Science.
Dia mengatakan, sekolah Muhammadiyah terlalu melihat ke depan tapi tidak pernah memahami atau tidak punya kemampuan untuk menengok ke belakang.
“Dulu, Ahmad Dahlan mendirikan pendidikan di Muhammadiyah sebagai pendidikan alternatif,” ulasnya. Tidak ke kiri (umum) atau ke kanan (kepondok-pondokan) tetapi ke tengah. Ini yang sering dilupakan,” katanya.
Dikatakan, agar dapat menjadi pendidik yang ideal, peran guru sangat penting. Di antaranya guru sebagai role model. Rujukan dan teladan. Juga menginspirasi, fasilitator, motivator, dan profesional service. “Anak-anak saat ini butuh transfer pengalaman, bukan transfer textbook,” tegas Sudarusman.
Untuk menjadi sekolah yang unggul, 40 persen diperlukan inovasi yang muncul dari peran SDM (Sumber Daya Manusia) atau guru.
Sudar, panggilannya, juga membagi tips bagaimana memberikan pelayanan yang profesional kepada pelanggan. Yaitu sesuai prinsip memberikan yang terbaik dan mampu membangun citra.
Setelah sharing sessions dan question and answer (Q & A) sessions, raker kembali dilanjutkan dengan pemantapan program sekolah selama setahun ke depan.
Raker diikuti oleh seluruh guru dan karyawan. “Mari program ini kita kawal sehingga kegiatan yang sudah terencana dapat berjalan dengan efektif. Melangkah bersama, sukses bersama,” kata Zainal Arifin. (Kiki Cahya Muslimah)