PWMU.CO – Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI menggelar acara yang bertajuk Silaturahmi Nasional Ke-9 dan Tabligh Akbar, Ahad (21/7/19).
Acara dihadiri 700 undangan yang berasal dari berbagai daerah mulai Banyuwangi hingga Pacitan. Ada juga dar luar Jawa seperti Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Uji hadits dari santri Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-Kanak (TK) eLKISI mengawali acara. Dilanjutkan dengan uji sambung ayat, uji adu cepat dan tilawah juz 29 dan 30 oleh samtri SD Alami (SDAl) eLKISI.
Kegiatan pra acara ini dibuka master of ceremony (MC) dalam tiga bahasa yaitu Indonesia, Inggris, dan Arab yang dibawakan tiga santri.
Setelah menunjukkan kemapuannya di panggung mereka mendapat piagam penghargaan yang diberikan Ainur Rofiq karena mereka berhasil menghafal 42 hadits (santri TK) serta 90 hadits dan 4 juz Alquran (santri SD).
Diwakili oleh orangtua, 13 santri SMA juga mendapat penghargaan beasiswa pendidikan S1 LIPIA ke Sudan dan Mesir.
Selanjutnya, acara inti diawali dengan tilawah Alquran dan sambutan oleh KH Fathur Rohman MPdI. Dia menyampaikan, awal berdirinya ponpes ini tahun 2010 dengan hanya mempunyai lahan satu hektar. Sekarang telah mencapai 12 hektar.
“Dari mana semuanya ini? Kalau tidak dari saku Bapak Ibu semua yang duduk di hadapan saya ini,” terangnya.
Ustadz Fathur—sapaan akrabnya—menyitir hadits Nabi SAW, “Barang siapa membangunkan masjid, maka Allah akan membangunkan rumah di surga.”
Dia mengatakan, kehebatan shadaqah adalah pahalanya yang terus mengalir. “Pahala besar bagi yang mau mengajak bershadaqah,” ujarnya.
Komplek pesantren yang beralamat di Jalan Raya Mojosari, Trawas KM 8 Dusun Kemuning Desa Mojokerto, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerjo ini memiliki Baitul Maal eLKISI (BMe) sebagai sasaran shadaqah paling aman.
“Selain program waqaf tanah untuk pesantren, sasaran BMe untuk pembangunan masjid jami pesantren dan asrama untuk menuntut ilmu,” tutunya.
Fathur menyebutkan program sembako untuk warga miskin yang setiap bulan dikeluarkan oleh BMe sekitar 1,2 ton. Bedah rumah warga miskin yang bekerjasama dengan TNI/Koramil termasuk program kesejahteraan masyarakat yang tidak memiliki tempat tinggal yang layak.
“Beasiswa pendidikan yatim dan dhuafa, santunan guru ngaji TPQ serta posko peduli bencana dan hewan kurban untuk pedalaman adalah kipran BMe,” tandasnya.
Terakhir Direktur eLKISI ini menyebutkan program ke depan BMe adalah memberikan beasiswa kepada 20 santri Kelas Kader Ulama dengan menawarkan kepada setiap donatur untuk menanggung biaya SPP dan makan santri.
“Program yang kedua memberi mukafaah (gaji) bulanan untuk 55 guru TPQ di desa-desa dengan nominal Rp 250.000 per guru,” ujarnya. (Ani Ummu Aida)