PWMU.CO – Usai kegiatan Sharing Session on Learning Japanese Culture International Class Program (ICP), Senin (22/7/19), dua mahasiswa Jepang, Ruri Watanabe dan Hiromu Kondo, bermain ketangkasan estafet gelang karet di Andalusia Hall SMPM 12 GKB (Spemdalas) Gresik.
Dua mahasiswa harus mengikuti estafet gelang karet dengan menggunakan sedotan warna merah sebagai medianya. Sedotan yang digigit harus mampu mengoper karet pada rekan setim. Tim yang paling akhir harus mampu menaruh gelang karet pada botol gelas yang sudah disediakan. Karet yang paling banyak dialah tim yang menang.
“Sulit karena gelang karet harus dioper ke rekan dengan sedotan yang sedikit lentur,” ujar Adiashka Bayhaqi Alifiandy, siswa kelas VII ICP, yang harus berpasangan dengan Hiromu Kondo.
Bagi cowok yang hobi sepeda downhill ini memindahkan karet tidak semudah yang dibayangkan. Harus ada kerja sama dengan dengan rekan setim, apalagi ketika tinggi badan tidak sama.
“Orang Jepangnya tinggi, sedangkan aku agak pendek. Makanya dia harus sedikit merunduk. Itu yang menyebabkan memindahkan karetnya sedikit terhambat,” akunya.
Saat diwawancarai PWMU.CO Hiromu Kondo hanya tersenyum. Mahasiswa asli Tokyo yang sudah tinggal empat bulan di Indonesia ini sangat senang bisa bermain dengan siswa meskipun kalah dalam permainan.
“I really like this game,” ujarnya dengan bahasa Inggris terbata-bata. Maksudnya dia sangat menyukai permainan ini.
Hidomu yang jadi asisten dosen di Jurusan Bahasa Jepang di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga ini mengaku menikmati permainan selama kegiatan sharing session ini.
Selain itu, mahasiswa yang menyukai buah ini kelengkeng menjelaskan tentang kebudayaan Jepang di hadapan 60 siswa kelas ICP, VII, dan VIII. (Ichwan Arif)