PWMU.CO – Wakil Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Aribowo resmi menyandang gelar doktor dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Airlangga (Unair), Kamis (25/7/19).
Aribowo dinyatakan lulus setelah berhasil mempertahankan disertasinya berjudul: Gerakan Mahasiswa Makassar 2009-2014, Suatu Perlawanan Terhadap Hegemoni Negara di Kampus B Unair Jalan Darmawangsa Dalam Surabaya.
Pria yang berprofesi sebagai dosen Unair itu mendapat predikat kelulusan Cumloud dalam ujian terbuka doktoral di hadapan 9 penguji. Salah satu penguji adalah Dr Haedar Nashir.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah itu dalam sidang terbuka mempertanyakan, beda antara gerakan mahasiswa Makassar pada periode Susilo Bambang Yudoyono (SBY)-Jusuf Kalla (JK) menjabat sebagai Presiden-Wakil Presiden dibandingkan dengan periode SBY-Budiono menjabat.
“Apakah ada bedanya gerakan mahasiswa Makassar pada masa SBY-JK dengan SBY-Budiono? Kan, JK itu berasal dari Makassar,” tanyanya.
Aribowo tegas menjawab, berdasarkan riset yang disandarkan atas jawaban mahasiswa di sana tidak ada bedanya. “Justru saat kepemimpinan SBY-JK ada gerakan yang lebih besar terutama saat terjadi kenaikan harga BBM atau kebijakan lainnya,” terangnya.
Sementara, penguji lain Dr Musta’in bertanya tentang alasan Aribowo tertarik meneliti gerakan mahasiswa Makassar. “Mengapa Anda tertarik dengan gerakan mahasiswa di Makasar, bukan di tempat yang lain?” tanyanya.
Aribowo menjelaskan, karena selama ini gerakan mahasiswa di sana tergolong sangat radikal, keras, dan sangat massif sehingga selalu menjadi perhatian publik dan pemerintah. “Gerakan mahasiswa di Makassar intensitasnya sangat tinggi dan massif dibandingkan daerah lain,” ungkapnya.
Aribowo pun mengaku, harus menginap berhari-hari di kost mahasiswa Makassar untuk memperoleh data yang otentik dan mendalam.
“Saya bersyukur diberi kehormatan bisa menginap menginap di kost, dan di Sekretariat Presma salah satu kampus di Makassar,” terang pengamat politik itu.
Ujian terbuka doktoral Aribowo dihadiri oleh Ketua PWM Jatim Dr M. Saad Ibrahim dan Ir Tamhid Masyhudi, Sekretaris PWM Jatim. Juga Ketua Majelis Tabligh PWM Jatim Dr M. Sholihin Fanani berserta anggota dan koleganya.
“Pak Aribowo itu sudah bergelar doktor sebelum kuliah doktor,” ungkap Saad kepada PWMU.CO. Menurut Saad kompetensi, analisisi, dan kajian politik Aribowo sudah sekelas atau setara doktor sebelum dirinya meraih gelar doktor.
Di sisi lain, Sholihin menyebut Dr Aribowo merupakan peraih gelar doktor keempat di jajaran kepemimpinan Majelis Tabligh PWM Jatim.
“Satu tahun yang lalu saya resmi bergelar doktor. Kini, Pak Aribowo resmi bergelar doktor. Alhamdulillah. Semoga yang lain segera menyusul,” tandasnya. Dua doktor lainnya adalah Dr Slamet Mulyono dan Dr Samsul Ma’arif. (Aan)