PWMU.CO – Ternyata nikmat Allah yang dicurahkan pada manusia itu bertingkat-tingkat. Demikian disampaikan Anas Thohir SAg MPdI dalam kegiatan Kultum Pagi di Ruang Guru SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik, Jumat (26/7/19).
“Bapak ibu silakan dibuka surat Alqashas ayat 56,” katanya mengawali kultum.
Guru Al Islam Smamsatu itu lalu menjabarkan tiga tingkatan nikmat. Pertama berupa nikmat jasad. Sangat sedih rasanya kalau kita bangun jam tiga malam tetapi kondisi tidak sehat. “Maka bersyukurlah kita yang bisa bangun dalam keadaan sehat. Wain taudzu nikmat allahi la tuhsuuha. Kita tidak bisa menghitung jumlahnya,” tuturnya.
Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik itu memberi saran, supaya tidak sakit maka perlu makan yang halalan thayyiban, yaitu makanan yang halal lagi baik. “Dan qulu wasyrobu wa la tasyrofu, Makan dan minum yang tidak melampaui batas,” pesan dia.
Ustadz Anas, sapaannya, mengatakan, makanan yang tidak melampaui batas adalah aktivitas makan yang diikuti dengan puasa. “Ada masanya tubuh untuk puasa satu tahun sekali, yaitu puasa Ramadhan. Ada jeda lagi Senin dan Kamis,” ujarnya.
Nikmat kedua adalah umur. Ustadz Anas mengaak guru dan karyawan merenung jika mendengar berita kematian. “Di Group WA kita ada info innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Ya Allah kalau mereka duluan yang Engkau panggil. Kapan saya? Ini untuk renungan supaya kita membawa bekal ke sana. Allahumma tawwil fi taatillah, sebaik-baik umur adalah umur panjang yang digunakan untuk taat kepada Allah,” terangnya.
Ketiga, nikmat hidayah. “Nikmat inilah yang sesungguhnya harus kita syukuri. Dalam surat Alqashash ayat 56, dikisahkan Nabi SAW sangat menyayangi pamannya, Abu Thalib. Beiau berharap pamannya itu mengucapkan kalimat syahadat sebelum kematiannya. Hingga Abu Thalib meninggal, Rasulullah SAW masih mendoakannya. Maka Allah menegurnya,” urainya sambil menyetir ayat tersebut.
“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendakiNya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.”
Menurutnya, orang yang beriman tidak boleh memohonkan ampunan untuk orang musyrik. “Inilah perjalanan hidup orang yang beriman dengan orang yang fasiq. Ada yang hanya berjumpa di dunia saja, atau di akhirat saja. Ada yang berjumpa di dunia dan di akhirat,” ungkapnya. “Semoga kita semua berjumpa di dunia dan akhirat, Amin!”
Kultum Pagi yang berlangsung pukul 06.30 WIB tiap Jumat ini dihadiri oleh seluruh guru dan karyawan Smamsatu. Diawali dengan mengabsen kehadiran kepala sekolah dan wakil-waklinya, para guru, karyawan termasuk Satpam dan driver.
“Kultum pagi ini ada sejak tahun 2010. Diberikan sacara bergiliran. Yang bertugas sebagai khatib dan imam shalat Jumat di sekolah, materi khutbahnya d baca ketika Kultum Pagi,” jelas Waka ISMUBA Drs A Mudhoffar MPdI.
Acara pun ditutup dengan doa dan yel yel: “Smamsatu! Be The First.” (Estu Rahayu)
Discussion about this post