PWMU.CO – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr M Saad Ibrahim MA menyampaikan makna nama Hizbul Wathan dalam sambutan upacara pembukaan Temu Kafilah Nasional (Temkafnas) Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah Nasional, Jumat (26/7/19) pagi.
Bertempat di Hall Sang Pencerah Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), kegiatan bertajuk ‘Inovasi Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan di Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah’ itu berlangsung empat hari, Kamis-Ahad (25-28/7/19).
Saad mengatakan, arti mudah nama HW adalah tentara tanah air. “Kita tidak tahu pertimbangan apa yang digunakan ketika itu, tidak misalnya disebut dengan Hizbullah, tapi Hizbul Wathan,” kata dia.
Mungkin untuk menjadi Hizbullah, lanjutnya, semua umat Islam harus menjadi tentara Allah. “Tapi untuk menjadi HW, tidak semua orang Islam di seluruh dunia ini harus menjadi HW. Apalagi wathan itu adalah wathan Indonesia,” paparnya.
Saad mengatakan, jika di kemudian hari ada TNI, maka embrio tentang itu sudah muncul dan itu dilakukan oleh Muhammadiyah dengan mendirikan HW. Tentu sekali lagi, kata Saad, pikiran pada waktu itu dimunculkan untuk mendirikan HW yang akan berhadapan dengan kolonial Belanda, Jepang, supaya kemudian wathan atau tanah air Indonesia ini menjadi merdeka.
“Jadi dengan kata lain, Muhammadiyah telah berpikir jauh sebelum yang lain-lain berpikir, sebelum yang lain memproyeksikan bagi kebaikan bangsa ini, kebaikan tanah air ini,” tegasnya.
Menurutnya, kalau awalnya HW dimaksudkan menjadi tentara, tapi karena sudah ada TNI, HW tetap menjadi bagian Muhammadiyah dan akhir-akhir ini digairahkan kembali menjadi sesuatu yang konkrit untuk menjadi bagian penting di Muhammadiyah.
Ia berharap jiwa-jiwa yang telah diajarkan Muhammadiyah menjadi hal penting dalam HW. “Ada garis yang sangat tegas dalam konteks ajaran Islam yang itu membedakan dengan tentara-tentara yang lain,” tuturnya. (*)
Kontributor Ria Pusvita Sari.
Editor Mohammad Nurfatoni.