PWMU.CO – Kehadiran penulis novel After Met You Dwitasari di SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas), Sabtu (27/7/19) di Andalusia Hall menjadi ajang proses belajar menulis cerita, khususnya novel, bagi 622 siswa.
Lulusan Universitas Indonesia ini berbagi kiat bagaimana menulis cerita sehingga karya tersebut memiliki kualitas alias jempolan.
“Yang harus dipegang pertama ada konsisten dan jujur. Sangat mudah mengucapkan tetapi dalam praktiknya sulit dan penuh tantangan,” ujarnya.
Penulis novel Promise yang diterbitkan Bentang Belia ini menuturkan, konsisten ini lebih mengarah pada proses awal menulis sampai akhir cerita. Jangan sampai, ujarnya, penulis cengengan. Belum apa-apa atau tulisan belum selesai sudah berhenti, ngambek.
“Ya tulisannya nggak jadi-jadi. Itu yang dinamakan penyakit untuk penulis pemula. Jadi, kalau pingin jadi penulis top, ya harus jaga konsistensi dalam memulai dan mengakhiri. Kalau mandek di tengah jalan, buntu nggak bisa mikir lagi ya berhenti dulu. Setelah ada mood teruskan menulisnya,” papar penulis yang tinggal di Cibinong Kabupaten Bogor ini.
Tips kedua, menurutnya, adalah jujur dalam menuangkan isi perasaan dalam alur cerita yang dibuat. Jujur menjadi barang yang sangat mahal juga dalam proses kreatif menulis.
Dwitasari menegaskan kejujuran ini berkaitan dengan isi perasaan. Ketika isi perasaan ingin menuangkan hal mendramatissasi atau rasa sayang pada orangtua, ya isi perasaan yang ada itulah yang ditulis. “Jangan menggunakan ukuran perasaan orang lain. Kalau itu yang digunakan, cerita yang kita bikin tidak bisa bagus dan menarik bagi pembaca,” papar dia.
Menurutnya, kejujuran akan lebih bisa menjiwai alur cerita yang kita ciptakan. “Ini penting bagi kita-kita sebagai penulis pemula,” tutupnya. (*)
Kontributor Ichwan Arif.
Editor Mohammad Nurfatoni.