PWMU.CO – Dua bocah mengenakan seragam Hizbul Wathan dengan rompi biru bernama punggung Reporter Cilik Makalah Cikal SDMM menarik perhatian peserta Upacara Pembukaan Temu Kafilah Nasional (Temkafnas) Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah Nasional, Jumat (26/7/19) pagi.
Kegiatan bertajuk ‘Inovasi Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan di Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah’ itu berlangsung empat hari, di Hall Sang Pencerah Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), Kamis-Ahad (25-28/7/19).
Tingkahnya yang lucu dan menggemaskan membuat pengunjung tertarik dengan dua bocah berusia 10 tahun ini. Apalagi melihat gayanya yang centil saat melakukan wawancara pada Ketua Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (GKHW) yang membidangi Pengembangan HW Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah, Khairun Nisa.
Mereka adalah Sheila Hikariyosi dan Khansaaniar Zurike Artamevya, siswa kelas V SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik. Keduanya termasuk siswa ekstrakurikuler jurnalistik dan retorika. Sheila dan Mevy, sapaan masing-masing, datang bersama guru pembina Ir Siti Faizah.
Sesaat sebelum upacara pembukaan selesai, dua bocah cilik itu bergegas ke depan untuk bersiap melakukan wawancara. Sebelumnya, Sheila dan Mevy berlatih di sekolah kurang lebih 30 menit. “Kami dilatih ustadzah cara membuat dan mengajukan pertanyaan. Mendadak juga dipilihnya karena ustadzah baru dapat info,” ungkap Mevy.
Usai wawancara, beberapa peserta menghampiri dua bocah repoter cilik Cikal dan meminta foto bersama. Beberapa di antaranya dari Kuningan Jawa Barat, Universitas Muhammadiyah Cirebon, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Sukabumi, Tasik, dan Palembang.
Nofia Rizki Nurtiana, mahasiswa semester IV Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Cirebon mengaku suka dengan reporter cilik Cikal SDMM. “Lucu anak-anaknya. Dulu waktu kecil, saya pingin jadi reporter, tapi baru ada saat di SMA,” ujarnya saat ditemui PWMU.CO usai foto bersama dua reporter cilik SDMM.
Hal senada disampaikan Diya Hartina, mahasiswa semester IV Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Cirebon yang juga ikut foto bersama. “Waktu SMP pingin banget jadi reporter. Trus pas kuliah pingin ke jurusan reporter juga tapi gak boleh sama orangtua,” ungkapnya. (*)
Kontributor Ria Pusvita Sari. Editor Mohammad Nurfatoni.