PWMU.CO – Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas) sukses menggelar Festival Buku, Sabtu (27/7/19).
Kegiatan yang bertajuk Lead the World with Book ini mampu menyedot perhatian para remaja milenial Spemdalas terlebih dengan dihadirkannya Dwitasari, novelis muda lulusan Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Bahasa Universitas Indonesia.
Dwitasari memulai menulis d iusia 16 tahun dengan buku best seller-nya ‘Raksasa dari Jogja’. Novel tersebut juga telah difilmkan oleh Starvision. Hingga saat ini, di usianya yang ke -23 telah menerbitkan 19 novel, Karya terbarunya: After Meet You.
Ketua Umum Pimpinan Ranting IPM Spemdalas Achmad Muchtar Rabbani bersyukur dan senang bisa menyelenggarakan kegiatan literasi di awal tahun pelajaran 2019-2020.
“Seneng banget, untuk pertama kalinya bisa mengundang penulis terkenal yang memiliki jam terbang yang tinggi,” katanya kepada PWMU.CO melalui WhatsApp, Ahad (28/7/19).
Siswa yang bercita-cita menjadi seniman ini berharap besar di tengah kegandrungan generasi milenial pada penggunaan gawai. “Selayaknya, para remaja tetap menyukai membaca buku yang sumbernya sudah pasti benar, bukan info yang hoax. Meskipun zaman sudah modern anak-anak harus tetap menyukai budaya membaca, apalagi buku adalah jendela dunia,” ujarnya.
Siswa kelas IX G yang hobi bermain pertunjukkan melalui Teater Akar ini akar Ini meyakini, dengan budaya literasi makin menambah wawasanya dan berkarya lebih.
Dwitasari mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh organisasi intrasekolah ini (IPM). “Anak-anak sini selain berani dan kreatif membuat acara yang berkualitas, juga komunikatif saat berbicara dengan orang yang baru dikenalnya,” ujar novelis yang pernah menjadi peserta termuda di Asean Literary Festival ini.
Kepada 635 siswa Spemdalas, Dwitasari berpesan agar selalu cinta dan sayang kepada keluarga. Anak usia SMP adalah anak remaja yang sangat labil dan rentan dengan pengaruh pergaulan dan juga lingkungan. “Galau itu sering kan datang, tapi jangan lama-lama, yang penting cepet tuh diatasi dan segera saja move on,” celetuhnya.
Penulis buku Spy ini Love dan Memeluk Masa Lalu ini menyampaikan, dalam kondisi apapun agar tetap menjadikan keluarga sebagai ruang untuk curhat dan berbagi kegembiraan maupun kesedihan.
“Kemanapun kalian melangkah sejauh manapun kuliah di luar sana dan jadi orang terkenal maka jalan pulang terbaik adalah keluarga,” pesannya. (*)
Kontributor Anis Shofatun.
Editor Mohammad Nurfatoni.